Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2018, 19:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyatakan tak akan mengeluarkan jenis pajak baru untuk meningkatkan kepatuhan perpajakan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara menyebutkan, hal tersebut dilakukan lantaran pemerintah ingin kepatuhan terhadap perpajakan semakin meningkat sehingga, penerimaan pajak juga akan meningkat.

"Pemerintah tetap berpendapat kenaikan penerimaan pajak datang dari kepatuhan yang lebih baik, jadi tidak ada jenis pajak baru, PPn ya PPn, segitu, PPh ya segitu," ujar Suahasil ketika memberikan acara dalam Business Challenge 2019 di Jakarta, Senin (26/11/2018).

Dalam upaya untuk meningkatkan kepatuhan tersebut, ujar Suahasil, pemerintah akan memunculkan insentif-insentif baru. Sehingga, rasio penerimaan pajak diharapkan akan meningkat. Selain itu, dengan tidak adnaya jenis pajak baru maka yang perlu diperluas adalah sektor perpajakannya, contohnya pajak untuk e-commerce.

"Kita ingin compliance lebih tinggi supaya berkembangnya e-commerce tidak mematikan konvensional commerce dan kita tidak mau satu tumbuh satu mati, jadi gimana membuat level playing field," ujar dia.

Suahasil pun menegaskan, dengan berakhirnya tax amnesty pemerintah tetap akan berupaya untuk semakin meningkatkan rasio kepatuhan perpajakan. Adapun tahun lalu, BKF mencatatkan pungutan pajak yang tidak terserap mencapai Rp154,4 triliun atau setara dengan 1 persen dari PDB.

"Nilai yang tidak jadi terserap ini karena adanya insentif pajak," ujar dia.

Angka pajak yang tidak terserap dari belanja insentif pajak pada tahun lalu tersebut meningkat dari sebelumnya Rp143,4 triliun pada 2016.

Peningkatan terbesar terjadi di dalam pajak PPN dan PPnBM dari Rp114,3 triliun pada 2016 menjadi Rp125,4 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+