Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2018, 12:38 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan hari ini, Rabu (28/11/2018), tim investigasi kecelakaan Lion Air yang terdiri dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) akan mengunjungi kantor Boeing di Seattle, Amerika Serikat.

Budi mengatakan, tim investigasi ini akan menunjukkan dan merekonstruksi fakta-fakta penerbangan yang terjadi di dalam perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) pesawat Lion Air PK LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Teluk Karawang, Jawa Barat. 

"Saat ini ketua KNKT dan pihak terkait hari ini terbang menuju Seattle. Di sana, para investigator baik dari KNKT maupun Kemenhub akan memperagrakan fakta-fakta yang terjadi dalam FDR," ujar Budi ketika ditemui awak media di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Baca juga: KNKT: Lion Air PK-LQP Alami 6 Masalah Sebelum Jatuh

Lebih lanjut Budi mengatakan, tim investigasi akan melakukan diskusi dengan pihak Boeing dan National Transportation Safety Board (NTSB) atau KNKT setempat. Diharapkan hasil dari diskusi tersebut dalam dianalisasi dan menjadi dasar untuk rekomendasi untuk Lion Air.

Adapun waktu yang dibutuhkan KNKT untuk investigasi final dapat memakan waktu hingga enam bulan. Sehingga saat ini, pihaknya belum bisa menjatuhkan sanksi terhadap Lion Air.

Adapun hingga saat ini pihak Kementerian Perhubungan telah melakukan special audit alias audit khusus terhadap Lion Air, dengan mengaudit 10 pesawat Boeing 737 Max-8 yang mereka miliki.Pihaknya juga melakukan audit terhadap awak pesawat dan prosedur operasional standr yang berlaku di perusahaan Lion Air.

Sebagai catatan, special audit juga dilakuan terhadap satu pesawat Boeing 737 Max-8 yang dimiliki oleh maskapai Garuda Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com