Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbanyak Pilihan Reksadana, Bukalapak Gandeng tanamduit di BukaReksa

Kompas.com - 29/11/2018, 16:51 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukalapak menggandeng tanamduit sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghadirkan 3 manajer investasi dan 5 produk investasi baru.

Ketiga manajer investasi tersebut antara lain, Bahana TCW Investment Management, Batavia Prosperindo Asset Management, dan Sucorinvest Asset Management. Selain itu, 5 produk investasi baru yang hadir di BukaReksa adalah Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, dan Batavia Dana Saham.

Head of Payment and Financial Services Bukalapak Destya Danang Pradityo mengatakan, dengan memperbanyak pilihan produk reksadana, akan memperluas pilihan investasi pengguna Bukalapak. Selain itu, produk yang dipilih sudah disesuaikan dengan profil investor Bukalapak yang sebagian besar merupakan investor pemula yang belum benar-benar mengenal reksadana.

"Produk reksadana yang dijual BukaReksa sebanyak 20 produk dari pasar uang sampai saham dengan tanamduit ada 5 produk baru yang dipilih sesuai klasifikasi risiko customer Bukalapak," ujar Destya ketika ditemui awak media di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Baca juga: Banyak Investor Bukareksa Pilih Investasi Jangka Pendek

Destya menjelaskan, sejak satu tahun lalu diluncurkan, jumlah investor BukaReksa mencapai 120.000 investor dengan 50 persen di antaranya adalah investor aktif.

Destya menambahkan, kelima produk investasi baru yang bekerja sama dengan tanamduit bervariasi jenisnya, mulai dari Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran, hingga Reksa Dana Saham. Tiap jenis investasi tentunya memiliki return, risiko, dan jangka waktu investasi yang berbeda-beda.

Investor dapat dengan leluasa membeli produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profilnya masing-masing.

Baca juga: Dapat Tambahan Modal, Tanamduit Targetkan 40.000 Nasabah

Adapun Direktur Pengembangan Bisnis tanamduit Muhammad Hanif mengatakan salah satu misi dari tanamduit adalah untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai manfaat investasi dan menjadikannya sebagai gaya hidup.

"Kolaborasi dengan Bukalapak adalah salah satu bentuk implementasi dari misi tersebut. Bukalapak sebagai marketplace, memiliki jutaan pengguna sudah terbiasa bertransaksi secara digital. Kami percaya investasi secara digital akan menjadi bagian dari gaya hidup, bukan hanya belanja online tetapi juga investasi online," jelas Hanif dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com