Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA: Boeing Harus Ikut Tanggung Jawab soal Jatuhnya Pesawat JT 610

Kompas.com - 29/11/2018, 17:47 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Penerbangan Sipil Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menilai, perusahaan pembuat pesawat asal Amerika Serikat, Boeing harus turut bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610.

"Saya lihat pihak Boeing juga harus tanggung jawab juga dalam hal ini," ujar Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

INACA meyakini bahwa pesawat Lion Air JT-610 layak terbang baik saat penerbangan Denpasar-Jakarta sehari sebelum pesawat itu jatuh maupun saat memutuskan terbang Jakarta-Pangkalpinang di hati kejadian.

Sebab kata dia, tidak mungkin pilot memutuskan untuk terbang bila kondisi pesawat tidak layak terbang. Terlebih engineer juga sudah menyatakan pesawat tersebut layak terbang sebelum terbang.

Baca juga: Klarifikasi, KNKT Nyatakan Lion Air PK-LQP Layak Terbang

Namun bila saat penerbangan pesawat mengalami masalah, menurutnya hal itu lain soal. Menurut dia, kerusakan pesawat JT 610 saat terbang harus diinvestigasi.

"Kita tahu dari FAA mengeluarkan aturan kepada Boeing mungkin ada lag yang Boeing harus diberitahukan," kata dia.

"Mungkin ada sesuatu masalah itu di bagian dari pesawat itu jadi ada masalah. Itu yang harus kita lihat kenapa itu bisa rusak. itu harus diselidiki lebih dulu kenapa," sambung dia.

Sebelumnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan bahwa pesawat Lion Air PK-LQP layak terbang. Namun terdapat berbagai masalah dalam tiga hari sebelum pesawat itu jatuh.

Dalam tiga hari, ada enam masalah yang dialami pesawat itu. Hal ini diketahui Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berdasarkan data perawatan pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com