JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan melakukan pertemuan teknis bersama puluhan peserta yang sebagian besar adalah pengusaha dan produsen makanan, minuman, dan peralatan hotel.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Arlinda mengatakan, pertemuan tersebut dilaksanakan untuk menyatukan langkah dengan para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha Indonesia, untuk memanfaatkan peluang ekspor melalui pemenuhan kebutuhan haji Indonesia.
"Arab Saudi merupakan salah satu pasar nontradisional yang cukup prospektif, namun nilai ekspor Indonesia ke negara tersebut belum cukup menggembirakan," ujar Arlinda dalam keterangan tertulis, Kamis (29/11/2018).
Menurut Arlinda, potensi peningkatan ekspor Indonesia yang dapat diraih dengan memanfaatkan kebutuhan jemaah haji Indonesia adalah sebesar 56,7 juta dollar AS per tahun atau 4,11 persen dari total nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi tahun 2017.
Baca juga: Balsem Produk Indonesia Diduga Dipalsukan di Arab Saudi
Angka itu berdasarkan jumlah jemaah haji reguler Indonesia tahun 2018 yang mencapai 204.000 orang dan pengeluaran sebesar 3 dollar AS untuk setiap kali makan. Untuk itu, diperlukan langkah strategis guna memanfaatkan peluang yang tercipta dari kondisi tersebut.
Menurut data Kementerian Agama, jumlah jemaah haji Indonesia pada 2018 sebanyak 221.000 oranf dan akan terus bertambah hingga mencapai 250.000 jemaah seiring dengan perluasan Masjidil Haram.
"Ini merupakan potensi besar yang harus dimanfaatkan secara optimal," ujar Direktur Penyelenggaraan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis.
Dari kegiatan pertemuan teknis ini diperoleh beberapa informasi yang perlu disikapi untuk meningkatkan daya saing.
Beberapa di antaranya yakni kekurangan bahan baku dari Indonesia di Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan jemaah, minimnya jumlah pelaku usaha Indonesia yang menyuplai bahan baku makanan dan minuman yang dibutuhkan, dan kurangnya pemahaman terhadap standar dan regulasi yang harus dipenuhi. Ilham mengatakan, peran Indonesia dalam memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia belum signifikan.
Saat ini, Kementerian Agama telah mensyaratkan perusahaan katering Arab Saudi yang ditunjuk untuk menyediakan menu makanan Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.