Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Gaji Pekerja IT Bisa Naik 50 Persen, Bagaimana Sektor Lain?

Kompas.com - 30/11/2018, 05:46 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menurut survei yang dilakukan Robert Walters Indonesia melalui Survei Gaji 2018, pekerja dengan latar belakang kemampuan teknologi bisa mendapatkan kenaikan gaji hingga 50 persen pada tahun 2019.

“Pengembang perangkat lunak, insinyur, dan manajer produk akan sangat diminati. Gaji untuk kandidat ahli TI dan teknologi dapat meningkat sebanyak 50 persen,” ujar Country Manager Robert Walters Indonesia Eric Mary dalam laporan tersebut, Kamis (29/11/2018).

Hal ini dilatarbelakangi lewat cerminan tahun 2018, yakni pertumbuhan berkelanjutan e-commerce, startup, dan peningkatan upaya digitalisasi didorong oleh aktivitas perekrutan yang kuat di sektor TI dan teknologi.

“Akan ada tingkat rekrutmen yang kuat pada tahun 2019. Profesional dengan keahlian dalam data science dan analitik akan sangat dibutuhkan, terutama mereka yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi big data dan memprediksi perilaku pelanggan,” ucap Eric.

Baca juga: Menggiurkan, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan Pilot di Indonesia

Selain bidang teknologi, ada tujuh bidang atau sektor lain yang akan mendapatkan peningkatan gaji sekitar 10-35 persen di tahun 2019 mendatang.

Kedua tertinggi setelah bidang teknologi adalah perbankan dan jasa keuangan terutama untuk kandidat yang memiliki keterampilan digital dan pengalaman manajemen.

“Peraturan baru International Financial Reporting Standards (IFRS) 17, pencari kerja dengan pengetahuan tentang peraturan, kepatuhan, dan perbaikan proses akan sangat dicari. Pada tahun 2018, kenaikan gaji di sektor perbankan dan jasa keuangan meningkat rata-rata 20-35 persen,” demikian laporan itu.

Tren ini diperkirakan Robert Walters akan terus berlanjut dengan posisi premium di fintech dan perusahaan asuransi yang menawarkan paket gaji yang setara dengan sektor perbankan.

Kemudian, ada pula bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta pemasaran dan penjualan yang diperkirakan kenaikan gajinya sekitar 20-30 persen. Lagi-lagi peran e-commerce dan perusahaan start-up jadi salah satu faktor pendorong kedua bidang ini.

Untuk bidang pengembangan SDM, yang akan mendapat banyak permintaan adalah profesional dengan pengalaman internasional, dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris semakin menjadi prasyarat.

Perusahaan lokal yang tumbuh secara internasional akan mendorong permintaan yang kuat untuk sales dan profesional pemasaran dengan keahlian digital, keterampilan komunikasi yang baik, dan kombinasi kemampuan strategis serta operasional.

Adapun untuk bidang akutansi dan keuangan, didorong permintaan kandidat yang terampil dalam dwibahasa dengan pengalaman kerja multinasional yang kuat. Perusahaan multinasional asing akan lebih memilih untuk mempekerjakan para profesional dengan sejarah karir yang stabil dan pengetahuan yang baik tentang peraturan di Indonesia.

“Analis bisnis yang kompeten dan profesional mitra bisnis pembiayaan komersial akan terus diminati, karena semua bisnis mencari untuk memperluas basis pelanggan mereka dan memenangkan pangsa pasar. Kenaikan gaji cenderung berada di kisaran 10-30 persen, tergantung pada peran senioritas dan ukuran perusahaan,” jelas laporan itu.

Terakhir adalah bidang hukum, supply chain, dan procurement.

Untuk bidang hukum, perusahaan startup yang mencari pendanaan atau penawaran umum perdana (IPO) serta merger dan akuisisi mendorong permintaan untuk penasihat hukum internal.

“Penasihat hukum yang cerdas teknologi akan terus diminati di semua sektor karena peralihan dari kontrak berbasis kertas ke kontrak elektronik dan penggunaan wajib negara dari sistem Pengajuan Single Online untuk izin bisnis,” sebutnnya.

Kemudian, supply chain dan procurement yang sebetulnya ada perlambatan di pasar fast-moving consumer goods (FMCG) selama 2018. Namun, kegiatan perekrutan meneruskan bidang e-commerce dan distribusi. Karena audit untuk operasi menjadi lebih ketat, pencari kerja yang dilengkapi dengan keahlian teknis dalam kendali mutu sangat diminati.

“Manajer pabrik dan spesialis pengembangan produk juga akan memiliki permintaan tinggi, tetapi sulit ditemukan di kelompok kandidat domestik yang terbatas,” kata Eric dalam laporan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Berjualan?

Mengapa Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Berjualan?

Whats New
Intip Deretan Fasilitas Mewah Kereta Suite Class Compartement yang akan Dirilis KAI

Intip Deretan Fasilitas Mewah Kereta Suite Class Compartement yang akan Dirilis KAI

Whats New
Pembiayaan Moneter Melemahkan Reformasi Kebijakan Fiskal

Pembiayaan Moneter Melemahkan Reformasi Kebijakan Fiskal

Whats New
Lowongan Kerja BUMN SMF untuk S1 dan S2 'Fresh Graduate', Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN SMF untuk S1 dan S2 "Fresh Graduate", Simak Persyaratannya

Work Smart
Layanan Pengaduan OJK Alami Gangguan, Pakar: Karena Serangan Siber

Layanan Pengaduan OJK Alami Gangguan, Pakar: Karena Serangan Siber

Whats New
Bea Cukai Lelang Ribuan Pakaian Impor Ilegal, Kemenperin: Kami Usulkan untuk Dimusnahkan

Bea Cukai Lelang Ribuan Pakaian Impor Ilegal, Kemenperin: Kami Usulkan untuk Dimusnahkan

Whats New
4 Tips Menang 'War' Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

4 Tips Menang "War" Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
Cara Bayar Shopee PayLater via HP, ATM, Indomaret, dan Alfamart

Cara Bayar Shopee PayLater via HP, ATM, Indomaret, dan Alfamart

Spend Smart
Panduan Cara Bayar Virtual Account Mandiri via ATM dan Livin

Panduan Cara Bayar Virtual Account Mandiri via ATM dan Livin

Spend Smart
Studi AWS: Manfaatkan Teknologi Cloud, UMKM Indonesia Bisa Hasilkan Rp 79,6 Triliun pada 2030

Studi AWS: Manfaatkan Teknologi Cloud, UMKM Indonesia Bisa Hasilkan Rp 79,6 Triliun pada 2030

BrandzView
BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS

BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS

Whats New
Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Earn Smart
TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

Whats New
Kedaulatan Pangan Melalui Pendekatan Pertanian Presisi

Kedaulatan Pangan Melalui Pendekatan Pertanian Presisi

Whats New
Atasi Kekeringan akibat El Nino, Ditjen PSP Bantu Pembangunan Embung Geomembran di Tegal

Atasi Kekeringan akibat El Nino, Ditjen PSP Bantu Pembangunan Embung Geomembran di Tegal

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com