JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi "menyentil" orang-orang yang kerap menangkap kepiting bertelur untuk kepentingan apapun. Harusnya, kata Susi, orang itu malu karena nelayan kecil pun tahu kepiting bertelur tak boleh ditangkap.
Salah satu nelayan penangkap kepiting yang memegang prinsip tak menangkap kepiting bertelur adakah Susanti. Beberapa hari lalu, Susi bertemu dan bicara dengan Susanti saat berkunjung ke Belitung.
"Ibu Susanti ini paham bahwa kepiting bertelur itu tidak boleh ditangkap. Kalau yang tertangkap adalah kepiting bertelur, beliau kembalikan lagi ke laut," kata Susi dalam Instagram pribadinya, Kamis (29/11/2018).
"Apakah masih ada kawan-kawan yang ambil kepiting bertelur? Malu sama Ibu Susanti dong," sambung menteri nyentrik asal Pangandaran, Jawa Barat itu.
Susanti adalah cermin nelayan yang paham soal keberlanjutan. Dengan tidak menangkap kepiting bertelur, hal itu bisa menjaga keberadaan dan ketersediaan populasi kepiting.
Aturan pelarangan menangkap kepiting bertelur sendiri sudah diatur oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak beberapa tahun lalu.
Dalam video yang dibagikan Susi, Susanti mengungkapan alasan melepas kepiting bertelur. Ia yakin dengan hal itu maka keberlanjutan populasi kepiting akan terus terjaga.
"Tuhan maha adil, nanti (juga) ketemu lagi (kepiting-kepiting yang lain)," kata dia
Sementara itu Susi sendiri mengaku sangat tersentuh mendengar cerita Susanti yang bekerja mencari nafkah dengan menangkap kepiting mulai malam hingga menjelang subuh. Lebih dari 7 jam berada di laut.
Bagi Susi, Susanti adalah seorang istri, ibu dan nelayan yang berjuang untuk keluarganya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.