Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritel dan UKM Pasar Potensial untuk E-Payment

Kompas.com - 30/11/2018, 18:10 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, start up finantial technology (fintech) berbondong-bondong masuk ke pasar Indonesia, salah satu yang cukup ramai selain peer-to-peer (P2P) lending adalah pembayaran secara elektornik (e-payment) dan dompet virtual (e-wallet).

Menurut Direktur OVO Indonesia Harianto Gunawan mengatan, salah satu pasar yang paling potensial adalah ritel.

“Dalam sektor ritel, konsumen dapat menggunakan OVO di 90 persen mal seluruh Indonesia, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, dan rumah sakit terkemuka. Selain itu, juga dapat digunakan di Usaha Kecil dan Menengah (UKM),” sebut Harianto kepada Kompas.com, Jumat (30/11/2018).

Untuk sektor UKM, dia memprediksi hingga akhir tahun akan ada 100.000 yang sudah bisa terkoneksi. “Perluasan jangkauan pembayaran QR-code untuk tersedia di 100.000 UKM pada akhir tahun 2018,” papar Herianto.

Baca juga: Go-Pay: Persaingan E-Payment, Berkah bagi Pengguna

Selain pasar ritel, platfrom O2O juga turut potensial. Melalui kerja sama dengan Grab. Pihaknya juga mengklaim bahwa OVO juga memasukkan 1,7 juta jaringan Kudo ke dalam ekosistemnya.

Kemudian, pangsa pasar selanjutnya adalah e-commerce. Melihat perkembangan e-commerce yang tiap tahun meningkat, Herianto mengatakan bahwa pihaknya akan terus berekspansi.

“OVO akan tersedia sebagai pilihan pembayaran di Tokopedia dan platform, ?e-commerce lainnya. Misalnya di Tokopedia yang saat ini sudah ada 80 juta pengguna aktif setiap bulannya dan lebih dari 4 juta mitra pedagang untuk bertransaksi digital,” papar dia.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pemain baik e-payment ataupun e-wallet untuk tahun depan akan l berkompetisi untuk memperebutkan hati sektor UKM.

“Sekarang sudah mulai kejar-kejaran di QR Code UKM dan warung mikro. Mereka perlu bermain ke skala mikro karena UKM yg perlu dibantu dalam hal proses pembayaran,” jelas Bhima kepada Kompas.com, Selasa (27/11/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com