Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Ekspor Mebel dan Kerajinan RI Tembus 1,4 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 30/11/2018, 18:55 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, periode Januari-Oktober 2018, nilai pengapalan produk mebel dan kerajinan kayu nasional mencapai 1,4 miliar dollar AS. Hal ini naik 4,83 persen dari periode yang sama di tahun 2017.

Menurut Gati, industri furnitur mempunyai peranan strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satunya melalui kinerja ekspor.

“Industri furnitur termasuk yang mengalami catatan positif pada neraca perdagangannya. Di Oktober 2018, sektor ini mencatatkan surplus sebesar 99,1 juta dollar AS,” ujar dia dalam keterangan resmi di lama Kementerian Perindustrian, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Kemenperin Targetkan Ekspor Mebel 2018 Capai 2 Miliar Dollar AS

Selain berorientasi ekspor, industri furnitur juga merupakan sektor padat karya. Hingga saat ini, jumlah sektor ini sebanyak 160.000 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 480 ribu orang.

“Kami bertekad untuk terus memacu pertumbuhan dan pengembangan industri yang banyak digeluti pelaku IKM ini agar semakin berdaya saing global,” tutur Gati.

Guna mencapai sasaran tersebut, beberapa langkah yang dilakukan Kemenperin antara lain melalui program bimbingan teknis produksi, sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Standar Nasional Indonesia (SKKNI), restrukturisasi mesin dan peralatan, fasilitasi perpanjangan sertifikasi legalitas kayu, serta menjalankan kegiatan promosi.

“Salah satu bentuk upaya menggenjot pemasaran yang efektif, Rabu kemarin kami membuka lagi pameran Obral Mebel di Rumah Kriya Banjarsari,” ujar Gati.

Baca juga: Ekspor Mebel dan Furniture Jepara Mencapai 150 Juta Dollar AS

Sebelumnya, Kemenperin menggelar agenda serupa pada 4-6 Mei 2018 dengan membukukan nilai transaksi penjualan sebesar Rp 490 juta.

“Para peserta yang terlibat adalah pelaku IKM furnitur yang tergabung di dalam Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS). Kegiatan itu juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Kadin Surakarta, dan Pemerintah Kota Surakarta,” paparnya.

Gati berharap, melalui ajang tersebut, para peserta pameran dapat meraup keuntungan dari penjualan serta menambah pelanggan dan jaringan mitra usahanya.

“Jumlah pesertanya terus meningkat dan desain produk yang ditampilkan juga mengikuti tren pasar dunia. Bahkan, yang menariknya, mereka menawarkan diskon yang lebih besar,” ungkapnya.

Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin Sri Yunianti juga mengungkapkan, pada acara pembukaan Obral Mebel kemarin, pihaknya juga menyerahkan secara simbolis kepada delapan IKM di wilayah Solo Raya yang bergerak pada kelompok komoditi pangan, barang dari kayu dan furnitur.

Mereka yang menerima program restrukturisasi mesin dan peralatan tahun 2018 itu adalah CV Yudhistira, Timur Canephora, PT Jati Unggul Putra, UD Rivalve Furnitur, Roti Borobudur, PT Indo Tropikal Group, CV Ribka Furnitur, dan PT Pindi Mulya Abadi dengan total nilai Rp 867,1 juta.

Baca juga: Menurut Mendag, Ini Kunci Tingkatkan Ekspor Furnitur

Kemenperin mencatat, sepanjang tahun 2014-2017, jumlah penerima program restrukturisasi mesin dan peralatan sebanyak 379 IKM dengan total nilai reimburse mencapai Rp 42,306 miliiar.

“Melalui program tersebut, mereka merasakan sangat terbantukhususnya dalam segi pembiayaan. Kami melihat, terjadi peningkatan produktivitas dari para pelaku IKM furnitur dan produknya juga lebih kompetitifbaik di pasar domestik maupun ekspor,” tandas Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com