Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh 7,2 Persen, Uang Beredar di Oktober 2018 Rp 5.666,5 Triliun

Kompas.com - 30/11/2018, 20:08 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada Oktober 2018 sebesar 7,2 persen atau Rp 5.666,5 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada September 2018 yang sebesar 6,7 persen secara tahunan (yoy).

Berdasarkan keterangan tertulis di laman resmi BI, pertumbuhan M2 ditunjang peningkatan komponen uang kuasi sebesar 7,6 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,3 persen (yoy).

"Namun, akselerasi pertumbuhan M2 tertahan oleh pertumbuhan M1 yang melambat, yakni dari 8,2 persen (yoy) menjadi 6,3 persen (yoy) pada Oktober 2018," jelas bank sentral dalam keterangan tertulis, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Naik 6,7 Persen, Jumlah Uang Beredar Tembus Rp 5.606 Triliun

Pertumbuhan M2 pun ditopang perbaikan aktiva luar negeri bersih dan peningkatan kredit. Aktiva luar negeri bersih pada Oktober 2018 yang membaik ditunjukkan oleh kontraksi pertumbuhan yang tidak sedalam periode bulan sebelumnya.

"Perbaikan aktiva luar negeri bersih tersebut sejalan dengan posisi cadangan devisa yang juga meningkat," sebut bank sentral.

Sementara itu, kredit perbankan yang disalurkan pada Oktober 2018 tercatat Rp 5.188,6 triliun atau tumbuh 13,1 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 12,4 persen (yoy).

Adapun laju pertumbuhan M2 yang lebih tinggi tertahan dengan turunnya tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) pada Oktober 2018 sebesar -3,3 persen (yoy), dibandingkan bulan lalu yang tumbuh 4,5 persen (yoy).

Bi juga mencatatkan transmisi suku bunga kebijakan bank sentral yang terus berlanjut terutama ditunjukkan pada peningkatan suku bunga simpanan.

"Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka pada Oktober 2018 mengalami kenaikan pada seluruh tenor. Suku bunga simpanan untuk jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan pada Oktober 2018 berturut-turut sebesar 6,56 persen, 6,42 persen, 6,74 persen, 6,31 persen, dan 6,93 persen," jelas BI.

Baca juga: BI: Pertumbuhan Uang Beredar Relatif Stabil

Adapun tingkat suku bunga simpanan untuk jangka waktu yang sama tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yakni berturut-turut sebesar 6,32 persen, 6,26 persen, 6,56 persen, 6,25 persen, dan 6,8 persen.

Di sisi lain, transmisi suku bunga kebijakan BI belum diikuti kenaikan rata-rata tertimbang suku bunga kredit yang pada Oktober 2018 menunjukkan penurunan 12 basis poin menjadi 10,89 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com