Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Saya Enggak Mau Dengar Lagi Pengusaha Udang Jual Produk China, Thailand...

Kompas.com - 02/12/2018, 09:20 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pengusaha perikanan Indonesia untuk loncat lari meningkatkan produksi dan ekspor di tengah era perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Susi tidak ingin kesalahan masa lalu terulang kembali. Saat itu, para pengusaha justru menjual udang hasil transhipment produk dari China, Thailand. Padahal, kedua negara itu sedang dikenai kebijakan antidumping oleh AS.

"Saya tekankan, jangan ulangi kejadian era tahun 2000-2004, saat Amerika menerapkan antidumping kepada China, Taiwan, Thailand, dan Vietnam, harusnya budidaya udang Indonesia bangkit," ujar Susi dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (2/11/2018).

"Memang, ekspor udang Indonesia naik tajam, tapi itu semua hasil transhipment produk dari China, Thailand, dengan menamakan dokumen dari Indonesia," sambung dia.

Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, itu mengatakan, harusnya saat itu para pengusaha genjot pertumbuhan udang di Indonesia, bukan malah menjual barang dari China dan Thailand yang sedang terkena antidumping.

"Oleh karenanya, saya tidak ingin mendengar lagi ada pengusaha udang Indonesia melakukan hal ini lagi (jual produk dari China dan Thailand)," kata Susi.

Saat ini, kata dia, beberapa negara mulai melakukan proteksi industri dalam negeri. Namun, itu dinilai wajar dan sah-sah saja mengingat pentingnya keamanan pangan dan ketahanan ekonomi.

Oleh karena itu ucap Susi, penerapan antidumping misalnya harus disikapi secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan perikanan di Indonesia.

Selain pentingnya pengelolaan budidaya berkelanjutan, Susi juga mengingatkan pentingnya memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan.

Di era globalisasi saat ini kata tuturnya, konsumen inginnya produk yang organik dan aman. Oleh karena itu, produk perikanan Indonesia harus tanpa antibiotik, tidak mengandung bahan kimia, tanpa bahan tambahan, dan ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com