Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pemerintah Melayani, tapi Pelaku Bisnis Jangan Bohong...

Kompas.com - 03/12/2018, 07:03 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendukung penuh para pengusaha untuk mengekspor ikan hias.

Namun mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus itu mengingatkan kepada para pengusaha untuk selalu memperhatikan kelestarian sumberdaya alam.

"Jadi pemerintah melayani, tapi pelaku bisnis jangan bohong," ujar Luhut di acara penutupan pameran dan kontes ikan hias Nusantara Aquatic 2018, yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Minggu (2/11/2018).

"Jadi sama-sama untuk kepentingan nasional, aman, tidak rusak lingkungan tapi mata pencaharian juga jalan," sambung dia.

Baca juga: Luhut: Kita Mesra Sama Siapa Saja yang Bawa Duit ke Indonesia

Luhut menilai, penjualan ikan hias harus tetap dikontrol sebab bagian dari mata pencaharian para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Saat ini kata dia, ketertarikan masyarakat untuk memelihara ikan hias semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan ekspor ikan hias yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Nilai ekspor ikan hias dunia pada tahun 2017 mencapai nilai 341 juta dollar AS, atau meningkat sebesar 10,57 persen dari tahun sebelumnya.

Bagi Luhut, hal ini merupakan peluang pasar yang sangat besar bagi Indonesia karena Indonesia adalah gudang ikan hias dunia.

Ia mengungkapan, perairan tawar Indonesia dihuni oleh 1.248 jenis ikan, 243 jenis di antaranya merupakan spesies endemik dan 122 jenis udang hias, sedangkan di perairan laut Indonesia terdapat sekitar 3.476 jenis ikan.

Sedangkan terdapat sekitar 21 provinsi di Indonesia yang menjadi sentra produksi ikan hias. Sayangnya kata dia, hanya sekitar 96 persen, produksi ikan hias di Indonesia masih berada di Jawa, terutama di Jawa Timur.

“Tantangan ke depan adalah mengembangkan budidaya ikan hias di luar Pulau Jawa,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com