China-Argentina Sepakati "Currency Swap" Senilai 9 Miliar Dollar AS

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - China dan Argentina menandatangani kesepakatan currency swap senilai 9 miliar dollar AS untuk meningkatkan cadangan mata uang asing negara Amerika Selatan yang dilanda krisis itu. Hal tersebut diumumkan oleh Bank Sentral Argentina pada Minggu, (2/12/2018) waktu setempat.

Berjuang untuk pulih setelah krisis mata uang awal tahun ini, ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin itu meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyetujui paket pinjaman sebesar 56 miliar dollar AS.

"Sekarang, perjanjian terbaru ini akan bisa berkontribusi pada stabilitas keuangan yang lebih besar dan juga memfasilitasi perdagangan antara China dan Argentina," tulis keterangan resmi Bank Sentral Argentina yang dilansir dari Channel News Asia, Senin (3/12/2018).

Dengan kesepakatan itu, kedua negara setuju untuk menukar sejumlah mata uang asing pada tingkat yang ditentukan sebelumnya. Hal ini untuk melindungi terhadap fluktuasi. Kemudian, Bank Sentral Argentina juga akan dapat menarik dana ini dalam keadaan darurat.

Baca juga: IMF Kucurkan Utang Rp 852 Triliun untuk Argentina

Kesepakatan itu terjadi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Buenos Aires, Aragentina, ketika Presiden China Xi Jinping diterima oleh Mauricio Macri untuk kunjungan kenegaraan.

Secara total, kedua negara menandatangani 30 perjanjian perdagangan dan keuangan.

"Kami memperluas kerja sama baik masalah ekonomi, pertanian, keuangan dan infrastruktur," kata Xi dalam konferensi pers.

Setelah Brasil, China adalah mitra dagang terbesar kedua Argentina.

Pada 2017, China mengekspor barang senilai 17 miliar dollar AS ke Argentina dan mengimpor barang 8 miliar dollar AS.

Beijing dan Buenos Aires juga menyetujui pertukaran mata uang lainnya pada tahun 2014, yang menyediakan 11 miliar dollar AS untuk cadangan keuangan Argentina.