Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ternyata Orang Mulai Berhemat, Mereka Beli Satu Botol untuk Berdua..."

Kompas.com - 04/12/2018, 08:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Makan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengoreksi target pertumbuhan industri dari 10 persen menjadi di kisaran 8 hingga 9 persen.

Ketua Gapmmi Adhi S Lukman menjelaskan, salah satu faktor yang membuat turunnya target pertumbuhan industri mamin tersebut adalah pertumbuhan industri minuman yang sedikit tertekan karena berkurangnya minat masyarakat terhadap minuman ringan seperti minuman soda dan minuman manis lantaran faktor kesehatan.

Selain itu, pergeseran pola konsumsi masyarakat juga terlihat dari berkurangnya konsumsi air minum dalam kemasan (ADK).

"Mungkin beberapa konsumen mulai membawa tumbler (botol air minum) sendiri, dan ada beberapa survei yang lumayan menggelitik, ternyata orang mulai berhemat, mereka beli satu botol untuk berdua," ujar Adhi ketika ditemui awak media di Jakarta, Senin (3/11/2018).

Baca juga: Rupiah Fluktuatif, Pengusaha Makanan dan Minuman Kebingungan

Adhi mengatakan, perlambatan pertembuhan industri minuman di kisaran 1 hingga 2 persen. Namun, hal tersebut masih bisa diimbangi dengan meningkatnya tren pertumbuhan industri makanan seperti susu, minyak goreng, dan tepung-tepungan.

"Bakery dan biskuit meningkatnya juga bagus, makannya secara total masih bagus," jelas Adhi.

Selain itu sebut Adhi, mulai masuknya penjualan es krim ke daerah-daerah pelosok sebenarnya juga turun mendorong pertumbuhan industri mamin di tahun 2018 ini.

Dia mengatakan, dengan mulai masuknya minimarket ke daerah-daerah pedesaan juga turut mendorong pertumbuhan industri mamin.  Untuk itu pihaknya optimistis dengan masa depan industri mamin karena kesempatan untuk ekspansi terutama di wilayah luar Jawa masih sangat besar.

"Menurut saya ternyata pasar Indonesia itu besar asalkan ada fasilitasnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com