Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Penipuan Atas Nama Koperasi, Ini Kata Satgas Waspada Investasi

Kompas.com - 04/12/2018, 12:36 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Satgas Waspada Investasi mengungkapkan, maraknya penipuan mengatasnamakan koperasi terjadi karena pengetahuan masyarakat sangat minim. Publik terlalu sangat mudah percaya.

"Pada dasarnya, masyarakat kita mudah tergiur. Ada semacam keinginan masyarakat ingin cepat kaya," kata Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing dalam Forum Group Discussion (FGD) di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Tongam mengatakan, para penipu tersebut sangat jeli dan pintar membujuk masyarakat. Mereka biasanya menjanjikan untung yang besar dan kemudahan lainnya.

"Tingkat pemahaman masyarakat terhadap koperasi belum jelas (sejauh mana)," ujarnya.

Baca juga: Waspadai Investasi Bodong Via Online

Dia menuturkan, para penipu ini banyak menggunakan modus operandi. Mereka berusaha meyakinkan calon korbannya agar mau bergabung. Pada akhirnya mendapatkan uang dari korban.

"Banyak yang melakukan penawaran ini dengan menggunakan tokoh agama, misalnya di Cirebon. Di berbagai daerah juga ada seperti itu," tuturnya.

Tongam menilai, masyarakat saat ini belum selektif ketika ingin menjadi anggota sebuah koperasi yang sah atau legal. Bahkan sering kali warga tidak tahu alamat dan siapa pengurus koperasi yang dimaksud. Sehingga menjadi korban penipuan atas nama koperasi.

"Banyak tidak diketahui alamatnya (koperasi). Tidak sesuai dengan perizianan," ucapnya.

Guna menekan jumlah korban penipuan, pemerintah khususnya Kemenkop dan UKM harus melakukan upaya preventif untuk mengedukasi masyarakat.

"Strategi yang dilakukan untuk mengatasi koperasi bodong ialah tindakan perventif. Mengedukasi, kenapa masyarakat terjebak dalam bukan koperasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com