Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Konstituen Indeks Saham Syariah Naik, tapi Kapitalisasi Turun

Kompas.com - 05/12/2018, 12:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Berdasarkan data per 30 November 2018, konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia tumbuh sebesar 7,1 persen menjadi 391 saham dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, industri pasar modal syariah terus berkembang di 2018. Namun dari segi kapitalisasi pasar, terjadi penurunan sebesar 3,7 persen menjadi Rp 3.567 triliun pada akhir November 2018.

"Untuk sukuk oustanding juga meningkat dari sisi jumlah dan nilainya, masing-masing 36,7 persen dan 45,2 persen," ujar Hoesen dalam sambutan di acara seminar Outlook Pasar Modal Syariah 2019 di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Saat ini, terdapat 108 sukuk korporasi outstanding dengan nilai Rp 22,8 triliun. Angkanya lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan jumlah 79 sukuk dan nilainya Rp 15,7 triliun.

Peningkatan juga terlihat pada instrumen reksa dana syariah sebesar 21,4 persen year to date dan nilai aktiva bersih reksa dana syariah meningkat 19,8 persen.

Saat ini terdapat 221 reksa dana syariah dengan nilai aktiva bersih sebesar Rp 33,9 triliun, meningkat dari tahun lalu sebesar 182 reksa dana syariah dengan nilai aktiva bersih Rp 28,3 triliun.

Hoesen mengatakan, perkembangan positif tersebut didukung penerbitan berbagai regulasi pendukung dan sosialisasi yang dilakukan berbagai pihak. OJK sendiri telah mengeluarkan 11 regulasi ditambah fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Sekuritas Berbentuk Efek Beragung Aset Berdasarkan Prinsip Syariah juga EBA-SP berdasar Prinsip Syariah.

"DI 2018, kita telah melaksanakan 40 kegiatan sosialisasi mulai dari training, bikin forum, riset, dan sebagainya," kata Hoesen.

Ke depannya, perekonomian Indonesia masih akan menghadapi tantangan baik dari domestik maupun global. Tak terkecuali untuk produk syariah. Bank sentral kemungkinan masih akan terus meningkatkan suku bunga hingga 2020.

Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan defisit neraca berjalan yang cukup besar. OLeh karena itu, Hoesen mengaggap perlu ada kerja sama dan pembahasan mendalam berbagai stakeholder untuk mengeksplorasi instrumen baru dan mengembangkan basis investor pasar modal syariah.

"Tantangan kita bagaimana produk ini jadi kompetitif," kata Hoesen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com