Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Pola Tumpang Sari, Kiat Kementan Tingkatkan Produksi Komoditas Pajale

Kompas.com - 05/12/2018, 16:48 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Demi menggenjot produksi komoditas tanaman pangan utama pajale (padi, jagung, dan kedelai) sejumlah program strategis telah dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) selama 5 tahun terakhir.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Sumarjo Gatot Irianto menyebut, Kementan memiliki beberapa program terobosan untuk mencapai target produksi. Salah satunya pengembangan pola tanam tumpang sari padi jagung dan kedelai sistem tanam rapat.

Menurut Gatot, pola tumpang sari memiliki beberapa keunggulan, di antaranya efisiensi penggunaan lahan sehingga tidak terjadi persaingan penggunaaan lahan antara komoditas padi, jagung dan kedelai.

“Pola tumpang sari akan lebih dipacu lagi di tahun mendatang. Indonesia masih punya peluang untuk menggenjot produksi dengan pola tersebut sampai 5 tahun ke depan sehingga dapat memitigasi alih fungsi lahan terutama akibat pembangunan infrastruktur,” jelas Gatot di Jakarta sesuai dengan keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (5/12/2018).

Berdasar data dari Kementerian Pertanian (Kementan), selama lima tahun terakhir produksi komoditas tanaman pangan utama yaitu pajale meningkat signifikan. Setiap tahunnya rata-rata produksi padi mencapai 4,07 persen, jagung 12,5 persen, dan kedelai 8,79 persen.

Optimalkan penanaman padi gogo dan beri bantuan dryer

Sadar masalah lahan menjadi momok menakutkan Kementan dalam mewujudkan target produksi, Ditjen Tanaman Pangan juga mengoptimalkan penanaman padi gogo selain mengembangkan tumpangsari.

Tidak hanya di lahan kering tapi juga memanfaatkan gogo sawah, gogo gunung, gogo rawa, padi rawa dan padi pasang surut.

“Potensi kita masih banyak untuk mengembangkan padi di luar lahan sawah. Tahun 2018 ini kita mengembangan padi gogo seluas 1 juta hektra (ha) di areal lahan baru. Kita menyadari alih fungsi lahan semakin tinggi, maka dengan perluasan lahan di areal baru sebagai solusi kita untuk tetap mempertahankan produksi padi nasional,” pungkas Gatot.

Lalu demi mengurangi susut hasil panen dan peningkatan nilai tambah, Ditjen Tanaman Pangan telah mengalokasikan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) pasca panen dan dryer (pengering).

Total Kementan memberikan bantuan alsintan sebanyak 52.230 unit serta dryer sebanyak 1.000 unit. 

“Dengan bantuan dryer diharapkan tidak hanya produksi yang terjaga namun mutu panen juga baik. Apabila kualitas terjaga maka harga juga akan bagus,” Lanjut Gatot.

Ekspor pangan meningkat

Keberhasilan mencapai target produksi turut berpengaruh terhadap ekspor impor. Merunut data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor beras khusus dan beras premium melonjak tajam pada periode tahun 2017 dan 2018 yang mencapai 3.433 ton.

Angka itu meningkat lebih dari 2.540 persen dibandingkan pada 2014 yang hanya sekitar 130 ton.

“Capaian ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya terfokus pada peningkatan beras untuk memperkuat cadangan beras pemerintah saja, tetapi juga turut berupaya mengembangkan beras untuk segmen pasar khusus,” terangnya.

Peningkatan yang signifikan juga berpengaruh terhadap komoditas pangan lainnya seperti  jagung. Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kementan membatasi pemberian rekomendasi impor jagung, dan bahkan pada 2017 sama sekali tidak melakukan impor.

“Kebijakan ini terbukti mampu menggerakan perekonomian petani. Petani menjadi tertarik menanam jagung karena harga yang bagus. Bahkan tahun 2018 ini telah mampu ekspor jagung sebesar 380.000 ton,” tutup Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com