Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harbolnas 2018 Targetkan Raih Jumlah Transaksi Rp 7 Triliun

Kompas.com - 05/12/2018, 18:20 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang jatuh pada 12 Desember mendatang ditargetkan meraih jumlah total transaksi Rp 7 triliun. Dari angka tersebut, Rp 1 triliunnya berasal dari penjualan produk-produk lokal.

“Antusiasme masyarakat yang kian meningkat, oleh karenanya kami yakin Harbolnas tahun 2018 bisa mencapai target Rp 7 triliun,” ujar Ketua Panitia Harbolnas 2018 Indra Yonathan di Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).

Selain itu, Yonathan juga menyebut bahwa dari 6 tahun gelaran Harbolnas sebelumnya, tahun ini diyakini sebagai tahun terbesar gelaran pesta belanja online tersebut. Salah satunya karena akan diikuti oleh lebih dari 300 pelaku e-commerce.

Baca juga: Angka Belanja Online Saat Ramadhan Meroket Lampaui Harbolnas, Kenapa?

Ratusan e-commerce tersebut, disebut Yonathan terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya selain marketplace ada pula elektronik, fesyen dan kecantikan, makanan dan minuman, groceries, perjalanan atau travel, furnitur, jasa, otomotif, serta ibu dan anak.

Kemudian, perihal jumlah transaksi, gelaran Harbolnas tahun ini ditargetkan meningkat lima kali lipat lebih tinggi daripada hari biasa. Tak pelak, pesta belanja menjelang akhir tahun ini juga ditargetkan menggaet sekitar 1 juta pembeli online pertama.

Dalam gelaran ketujuhnya kali ini, Harbolnas didukung oleh tiga kementerian yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Indonesia mempunyai potensi besar dalam industri digital.

“Hal ini karena Indonesia menjadi tempat dengan pertumbuhan internet dan ekonomi yang cepat jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga,” dikutip dari keterangan pers, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: 2 Hal Ini Jadi Daya Tarik Orang Indonesia untuk Belanja Online

Sebagai informasi, industri digital jadi salah satu industri yang potensial di Tanah Air. Berdasarkan data Google dan Temasek, pada tahun ini pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia mencapai 27 miliar dollar AS. Nilai ini diprediksi bakal menyentuh 100 miliar dollar AS pada tahun 2025.

Proyeksi tersebut menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan tidak hanya bagi pelaku bisnis e-commerce tetapi juga para produsen lokal agar semakin optimal merambah ranah perdagangan digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com