SEATTLE, KOMPAS.com — Otoritas penerbangan di Indonesia dan India mendesak lebih banyak simulator latihan bagi pilot yang menerbangkan pesawat Boeing 737 Max. Ini menyusul kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air beberapa waktu lalu.
Namun, pihak Boeing Co menyatakan pesawat terlarisnya itu aman. CEO Boeing Dennis Muilenberg menyatakan, dirinya sangat yakin dengan keamanan pesawat seri 737 Max.
Seri tersebut adalah rangkaian terbaru yang dirilis Boeing untuk menggantikan seri sebelumnya.
"Kami tahu pesawat kami aman. Kami tidak mengubah filosofi desain kami," kata Muilenberg seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/12/2018).
Sebelumnya, regulator penerbangan India menyatakan bahwa para pilot yang menerbangkan pesawat Boeing 737 Max harus dilatih di simulator yang mereplikasi skenario yang menyebabkan jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP dengan nomor penerbangan JT 610.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan menyatakan segera menerbitkan persyaratan baru terkait simulator.
Lion Air Group pun dikabarkan tengah mempertimbangkan pembatalan pemesanan pesawat Boeing 737 Max setelah tragedi JT 610.
Lion Air masih menunggu pengiriman 190 unit pesawat Boeing 737 Max 8 senilai 22 miliar dollar AS.
Adapun satu unit simulator dibanderol 6 juta hingga 15 juta dollar AS, tergantung kebutuhan. Simulator membutuhkan waktu setahun untuk dikirim ke maskapai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.