Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Mendes Eko Soal Banyaknya Desa Tertinggal di Indonesia Timur

Kompas.com - 10/12/2018, 16:26 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengakui bahwa tingginya persentase desa tertinggal di wilayah timur Indonesia jadi tantangan tersendiri.

"Karena untuk daerah-daerah yang infrastrukturnya masih sangat tertinggal dan kurang, itu memang challenge-nya agak berat," kata Eko dalam rilis data Potensi Desa (Podes) 2018 di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).

Menurut Eko, kehadiran dana desa yang diberikan pemerintah bukan segalanya untuk bisa membangun desa di semua daerah. Apalagi bagi desa yang saran atau infrastrukturnya belum mumpuni seperti di kawasan timur Indonesia.

"Dana desa itu kurang efektif kalau daerah tersebut infrastruktur utamanya tidak ada. Misalnya jalan tidak ada, sehingga kita harus pakai pesawat. Dana (desa) Rp 1 miliar jadi tidak efektif karena apa-apa mahal," terangnya.

Baca juga: BPS: Jumlah Desa Tertinggal Berkurang 6.518 Desa

Berdasarkan data Potensi Desa (Podes) 2018 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sejumlah provinsi yang tingkat persentase desa tertinggalnya masih tinggi.

Rinciannya, wilayah Papua sebesar 87,42 persen, Papua Barat sebesar 82,03 persen, Maluku Utara sebesar 37,90 persen, dan Maluku 46,42 persen.

Mendes PDTT menambahkan, salah satu upaya agar desa-desa tertinggal itu bisa berkembang adalah meminta mereka tetap bertahan dan tidak berpindah. Selain itu, pembenahan juga harus dilakukan agar ada kemajuan.

"Jadi yang kita lakukan dulu adalah berusaha agar masyarakat desa agar tidak berpindah. Supaya dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan sebagainya bisa tersentuh dengan dana desa. Sehingga masyarakatnya bisa berkembang," imbuhnya.

Baca juga: Ada Dana Desa, Ribuan Pasar hingga Saluran Urusan Irigasi Terbangun

Selain memberi dana desa, Mendes PDTT berjanji akan memasukkan program kemasyarakatan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Yang pada akhirnya membawa desa tertinggal menjadi desa mandiri.

Dalam Podes 2018, terdapat Indeks Pembangunan Desa (IPD) yang merupakan satuan untuk menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan tiga status. Yaitu tertinggal, berkembang, dan mandiri.

Secara umum, pengkatagorian IPD diketahui bahwa desa tertinggal sebanyak 14.461 desa (19,17 persen), desa berkembang sebanyak 55.369 desa (73,4 persen), dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa (7,43 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com