Namun menurut dia, kebijakan perbankan dalam menaikkan suku bunga deposito sudah sejalan dengan tingkat kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI). "Bunga deposito memang harus menyesuaikan dengan tingkat bunga acuan dari regulator," tuturnya.
Malah, bila tren kenaikan bunga acuan masih terjadi pada tahun depan, bisa dipastikan bunga deposito bank masih akan berlanjut naik di tahun 2019.
Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Budi Satria menjelaskan, pihaknya sejauh ini memilih untuk tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga deposito maupun special rate.
"Kalau kami bisa kasih pinjaman bunga rendah, artinya cost of fund harus benar-benar kita jaga. Lihat komposisinya saja, kalau punya banyak dana tidak bisa dijual (disalurkan) ya rugi juga cuma bayar bunga," ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Menurut dia, dalam mengelola likuiditas, BTN selalu menyeimbangkan komposisi dana dengan kebutuhan ekspansi kredit. "Jadi kalau soal bunga dan kebutuhan dana itu tergantung kondisi masing-masing bank," ucapnya
Bank spesialis kredit perumahan ini menyebut saat ini pihaknya memasang special rate (counter rate) paling tinggi di level 8,25 persen. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Perang bunga, deposito special rate sudah mencapai 9% di pasar