Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masa Suatu Saat Harus Impor Bumbu Rawon Halal dari Thailand?"

Kompas.com - 11/12/2018, 11:01 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan keprihatinannya lantaran keterlambatan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Menurut dia, Indonesia tak lagi perlu membandingkan kondisi ekonomi dan keuangan syariahnya dengan Malaysia karena sudah terlampau jauh tertinggal. Bahkan ujar Perry, Indonesai juga sudah tertinggal oleh negara-negara non muslim seperti Australia, Thailand, bahkan juga China.

"Kita sudah kalah dengan Australia yang menjadi pengekspor daging halal ke seluruh dunia, kita juga sudah kalah dengan Thailand yang menjadi pengekspor terbesar makanan halal sampai bumbu-bumbu masakan, masa kita suatu saat harus impor bumbu rawin halal dari Thailand?," ujar Perry ketika memberikan paparan dalam pembukaan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Selasa (11/12/2018).

Perry pun menjelaskan, Indonesia juga sudah kalah dari China yang telah menjadi eksportir pakaian halal dunia.

"Masa kita nanti pakai hijab, baju koko dari China?," ujar dia.

Perry menekankan, Indonesia tidak boleh merasa puas dengan pencapaiannya yang hanya menjadi konsumen produk-produk halal dunia.

Indonesia sebut dia, harus bisa mengembangkan berbagai motor penggerak ekonomi berbasis halal mulai dari fashion hingga pariwisata.

"Inilah yang harus kita kejar, bahwa Indonesia tidak boleh lengah, tidak boleh bangga hanya menjadi pemakai bukan pemroduksi, bukan hanya menginsumsi tapi juga mendapatkan nilai," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com