Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebisnis Swiss Lirik Peluang Usaha di Indonesia

Kompas.com - 11/12/2018, 21:22 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha Swiss kini mulai melirik peluang untuk membuka usahanya di Indonesia.

Hal Ini terlihat ketika mereka menghadiri forum bisnis bertema yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Bern, Swiss, awal pekan ini.

Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad mengatakan, dalam kegiatan ini puluhan pebisnis Swiss hadir untuk melihat potensi usaha di Indonesia. Mereka hadir dari berbagai sektor industri.

"Antara lain konstruksi, jasa asuransi, farmasi, perbankan, industri senjata, telekomunikasi, perhotelan, industri makanan, dan lainnya," kata Muliaman dalam keterangan resminya, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Tersedia, Peluang Pasar Produk Indonesia di Swiss

Muliaman menjelaskan, Indonesia bersama negara European Free Trade Association  (EFTA) akan menghilangkan ribuan tarif untuk memperlebar akses pasar untuk kedua pihak.

“Sekitar 98 persen tarif line masuk dari Indonesia dan negara EFTA akan dikurangi,” ujarnya.

Menurut dia, hilangnya hambatan perdagangan juga didukung dengan meningkatnya efektivitas berbisnis di Indonesia.

Sementara itu, Ketua SwissCham Indonesia Luthfi Mardiansyah mengatakan, ekosistem bisnis Swiss di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Sebanyak 152 perusahaan Swiss beroperasi di Indonesia.

Luthfi berharap, dengan adanya IE CEPA, Swiss Cham diharapkan akan berperan dalam meningkatkan volume bisnis kedua negara.

Disamping itu, Direktur Fasilitas Daerah BKPM, Nurul Ichwan mengungkapkan, Swiss adalah investor ketiga terbesar dari Eropa di Indonesia. Industri kimia dan farmasi mendominasi investasi Swiss di Indonesia.

"Dengan IE CEPA fasilitasi investasi akan lebih banyak dengan proses yang lebih mudah sehingga investasi Swiss di sektor lainnya bisa meningkat," imbuh Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com