Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Tertekan di Tempat Kerja? Cobalah Belajar Hal Baru

Kompas.com - 12/12/2018, 09:07 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com — Sebuah penelitian terbaru oleh Harvard Business Review menemukan bahwa melakukan pekerjaan-pekerjaan baru di tempat kerja menjadi cara terbaik melawan stres ketimbang bersantai.

Menurut profesor operasi di UNC Kenan-Flagler Business School, dan penulis "Never Stop Learning: Stay Relevant, Reinvent Yourself, and Thrive", Brad Staats, orang yang meluangkan waktu untuk belajar hal-hal baru juga merasa lebih bergembira dalam bekerja ketimbang mereka yang tidak. Namun, hal itu belum tentu mudah untuk dilakukan.

"Kita buruk dalam belajar, yang akhirnya menjadi musuh terburuk kita sendiri," kata Staats kepada CNBC, Rabu (12/12/2018). Untungnya, dia mengatakan, manusia memiliki kekuatan untuk mengubah perilaku terhadap pembelajaran tersebut.

Mengutip CNBC, Rabu (12/12/2018) untuk dapat memperoleh manfaat dari aktivitas baru tersebut, inilah yang disarankan Staats:

1. Latih diri Anda untuk mengambil risiko dan merasa nyaman dengan kegagalan

Salah satu alasan paling umum mengapa orang tidak mencoba hal-hal baru adalah bahwa rasa takut gagal yang menahan mereka.

"Kita harus merasa nyaman dengan fakta bahwa hal-hal akan salah," kata Staats. Daripada memikirkan hal-hal akan salah itu, membingkai ulang situasi dapat membantu. Jadi, alih-alih memikirkan bagaimana Anda mungkin mengacaukan, tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang terjadi jika saya tidak mencoba apa-apa?"

Ini dapat membantu Anda melihat bahwa Anda perlu mengambil tindakan, dan membuat setiap risiko sedikit lebih mudah.

2. Perhatikan kegagalan Anda dan orang lain

Orang cenderung menyalahkan kegagalan mereka lebih sedikit pada tindakan mereka dan lebih banyak pada situasi. Kesalahan atribusi mendasar ini meninggalkan pelajaran berharga. Jika Anda gagal, Anda dapat menilai bagaimana melakukan sesuatu hal itu lebih baik di lain waktu.

Ketika mengamati kegagalan orang lain, orang cenderung melakukan hal yang sebaliknya. Mereka menyalahkan orang itu dengan sangat kuat, dan memberikan sedikit pengertian pada situasi yang dihadapi. Ini juga tidak produktif, karena itu membuat lebih sulit untuk mendapat manfaat dari kegagalan orang lain.

"Kenali ketika ada yang salah, karena tidak selalu buruk. Ini adalah konsekuensi dari mempelajari hal-hal baru," kata Staats.

3. Ajukan pertanyaan ke diri sendiri, dan benar-benar dengarkan jawabannya

"Kita cenderung sangat sibuk sehingga tidak mencoba untuk mengambil waktu berefleksi dan mengajukan pertanyaan (kepada diri sendiri) tentang situasi yang kita hadapi," kata Staats.

Selain itu, kita sering tidak menanyakan pertanyaan ke orang lain karena khawatir bahwa mereka akan memandang remeh kita. Sebaliknya, Staats mengatakan untuk memikirkan pertanyaan ke diri sendiri sebagai hal yang baik.

Anda juga dapat bertanya ke diri sendiri sebagai pertanda bahwa Anda memiliki kesehatan mental dan fisik dengan tidak berhenti pada kalimat, "Saya tidak tahu". Lebih dari itu, Anda harus melanjutkan, "Saya tidak tahu, tapi saya akan mencari tahu."

4. Melangkah dengan kekuatan Anda

Ketika memutuskan apa yang ingin Anda pelajari, Staats mendorong orang untuk berpikir lebih luas daripada berfokus pada memperbaiki apa yang menurutnya adalah kelemahan.

"Kita perlu melihat kekuatan dan kelemahan kita. Di situlah kami menciptakan nilai paling banyak," ujar Staats.

Berinvestasi dalam hal yang Anda kuasai mungkin lebih  bermanfaat bagi kebahagiaan dan karier Anda, ketimbang memaksakan diri melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai. Staats mengatakan bahwa ini tidak berarti Anda harus mengabaikan kelemahan Anda. Sebaliknya, tanyakan pada diri Anda, "Mana kelemahan ini yang perlu perhatian?" Ketimbang mengatakan "Yang mana saya tidak akan bermasalah jika saya bukan menjadi yang terbaik?"

Jika Anda ingin mempelajari keterampilan baru, mulailah sesegera mungkin. Karena banyaknya kursus pembelajaran online di internet, biaya memulai lebih rendah dari yang pernah ada.

"Semakin banyak yang Anda lakukan, semakin banyak yang Anda inginkan, karena kau memberi makan keingintahuan di dalam diri Anda," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com