Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak Berharap Tahun Politik Bisa Dongkrak Penerimaan Negara

Kompas.com - 12/12/2018, 19:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen pemilihan umum presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legislatif 2019 diharapkan memberi pemasukan lebih besar ke kas negara melalui pajak.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, di tahun politik konsumsi akan lebih tinggi dari biasanya karena banyak kegiatan yang dilakukan, seperti diskusi dan kampanye.

"Mudah-mudahan dengan pemilihan harusnya sih lifting up karena banyak travel, beli kaos, sarung, nyewa mobil, create PPN lah," ujar Robert di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018).

Selain itu, tim sukses pasangan calon juga mencetak alat propaganda seperti banner, spanduk, dan juga makan di restoran. Dengan demikian, berbagai pajak untuk kegiatan tersebut bisa masuk ke kas negara. Robert berharap, hingga April 2019, penerimaan pajak lebih baik ketimbang 2018.

Baca juga: Pegawai Pajak Digaji Tinggi Tapi Masih Korupsi, Ini Penyebabnya

"Jadi bisa diantisipasi Januari sampai Maret PPN akan membaik karena banyak orang kampanye," kata Robert.

Ditjen pajak memperkirakan pertumbuhan penerimaan pajak bakal semakin tinggi secara keseluruhan hingga akhir tahun 2018. Hal itu didorong oleh sejumlah event besar yang telah terjadi beberapa waktu sebelumnya, dengan harapan penerimaan pajak dari sana mulai masuk pada bulan Oktober 2018.

Hingga akhir 2018, penerimaan negara diperkirakan mencapai Rp 1.936 triliun atau naik 18,2 persen dari tahun lalu. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.894 triliun.

Sementara target penerimaan pajak dalam APBN 2019 sebesar Rp 1.577,6 triliun atau tumbuh 16,8 persen dari outlook penerimaan pajak 2018. Target penerimaan terbesar dari Pph nonmigas sebesar Rp 828,9 triliun, disusul dengan PPN dan PPnBM yang terbesar kedua sebesar Rp 655,39 triliun.

Baca juga: Prabowo Sebut Rasio Pajak Masa Orde Baru hingga 16 Persen, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com