Suster Moekti dan para biarawati lainnya tidak dapat menyembunyikan kebahagian mereka dikunjungi Menteri Susi.
“Saya senang sekali Ibu Susi bisa ke sini. Berbicara dengan beliau meyakinkan saya dan kami semua betapa kita membutuhkan lebih banyak Susi lainnya yang berani. Ibu Susi telah menunjukkan kecintaannya pada Indonesia dengan menjaga laut. Salut saya,” kata Suster Moekti yang juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah SMU Santa Ursula Jalan Pos, sekolah yang tahun 2019 nanti genap berusia 160 tahun.
Para biarawati ini menyaksikan tayangan di televisi Italia yang menyorot langkah Susi menenggelamkan kapal. “Berani dan bagus sekali,” kata host televisi yang disambut oleh seruan yang sama dari para suster.
Para Suster Ursulin ini selalu ikut bangga melihat kaum perempuan konsisten berkarya untuk menjalankan visinya. Dan ini memiliki kesamaan dengan apa yang dijalankan oleh Ordo Ursulin yang banyak membangun sekolah, di antaranya sekolah khusus remaja putri.
Perempuan haruslah ikut dalam karya membangun dunia.
Jejak karya Ordo Ursulin memang terbilang paling tua di Indonesia. Ursulin adalah tarekat perempuan pertama yang tiba di Indonesia.
Adalah Santa Angela Merici asal Italia Utara yang mendirikan Kompani Santa Ursula pada tahun 1535 dan kemudian berkembang antara lain menjadi Ordo Santa Ursula. Serviam adalah semboyan mereka yang artinya: Aku Melayani.
Semboyan ini menjadi pegangan bagi mereka yang dididik baik di biara maupun sekolah umum Ursulin.
Sore itu, saat Susi menghabiskan waktu di Biara Ursulin di Roma tentu berbeda saat ia berada di sebuah biara di Sukabumi puluhan tahun silam.
Tapi bisa jadi ada kesamaan, sama-sama kabur. Kali ini “kabur” untuk mendapat doa dan dukungan dari para suster Ursulin untuk tetap serviam.
Tetaplah melayani bangsa dan negara dengan menjaga laut Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.