Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Pamer Kinerja Sektor Perhubungan di Era Jokowi-JK

Kompas.com - 13/12/2018, 20:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan kinerja sektor perhubungan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, sektor perhubungan mengalami kemajuan dalam empat tahun belakangan ini.

Di sisi perhubungan udara, Budi memamerkan keberhasilan pembangunan 10 bandara baru. Selain itu, pihaknya juga telah merevitalisasi 408 bandara di seluruh Indonesia.

"Kami lihat di sektor udara baik di swasta dan kementerian banyak melakukan improvement dalam hal pelayanan. Banyak mendapat apresiasi dari lembaga dunia. Artinya apa yang kita lakukan 4 tahun terakhir sudah baik," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Baca juga: Kemenhub Baru Serap 70 Persen Anggaran

Budi menambahkan, dalam pembangunan bandara-bandara, pihaknya juga menggandeng pemerintah daerah setempat. Salah satu bentuk nyata kerjasama itu bisa dilihat dari pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati dan Bandara Berau Kalimantan Timur.

Sementara itu, di sektor perkeretaapian, Budi mengaku telah melakukan pembangunan jalur ganda dan mengaktifkan kembali rel kereta api sepanjang 735 kilometer. Dari sisi perbaikan, instansinya telah merehabilitasi jalur kereta api sepanjang 395 kolometer.

Adapun di sisi pembangunan stasiun dan bangunan operasional kereta api telah dilakukan di 45 lokasi.

"Kita juga suda punya empat kereta api bandara di Soetta, Minangkabau, Medan dan Palembang. Ini menjadi suatu pelayanan yang baik," kata Budi.

Di sisi perhubungan laut, kata Budi, selama empat tahun ini kementeriannya telah membangun pelabuhan laut non komersial di 104 lokasi. Pembangunan itu mayoritas berada di Indonesia bagian timur.

Untuk tol laut sendiri pemerintah telah mengoperasikan 18 trayek. 7 trayek dioperasikan operator swasta dan 11 lainnya dioperasikan oleh BUMN.

Baca juga: Menhub Optimistis 16 Kapal untuk Tol Laut Rampung Akhir 2018

Sementara itu, pembangunan kapal untuk mendukung tol laut sudah disediakan sebanyak 100 unit.

"Sektor laut kita berusaha untuk memastikan konektivitas di Indonesia terjangkau dimanapun, baik manusia maupun barang. Dengan adanya tol laut kita bisa menekan disparitas harga," ucap dia.

Di sektor perhubungan darat, lanjut Budi, pihaknya telah merehabilitasi terminal tipe A di 65 lokasi. Selanjutnya, di sektor tersebut juga telah membangun pelabuhan penyeberangan di 21 lokasi.

Pihaknya juga telah mengadakan 1.918 bus rapid transit (BRT) untuk kepentingan bus sekolah, angkutan umum dan pemandu moda. Untuk penyeberangan sungai dan danau, Kemenhub telah membangun 14 unit kapal penyeberangan, 5 unit bus air dan 2 uni kapal Danau Toba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com