Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas Jarak Antar KRL, Kemenhub Benahi Sinyal

Kompas.com - 14/12/2018, 06:10 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan mengubah persinyalan untuk mempersingkat waktu tunggu atau headway kereta rel listrik (KRL). Hal ini sebagai upaya  untuk meningkatkan kapasitas yang saat ini sudah mencapai 1,1 juta penumpang per hari.

"Untuk merapatkan headway harus mengubah persinyalannya, sebagai contoh yang Serpong itu masih terutup enggak terbuka antarsatu petak atau stasiun hanya ada satu kereta," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri usai konferensi pers akhir 2018 di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Dengan demikian sebut dia, ketika kereta berhenti di stasiun, kereta lainnya tidak bisa berjalan, itulah yang menyebabkan waktu tunggu menjadi lama.

Hal itu lanjut Zulkifli, berbeda dengan relasi Bogor yang memakai sistem terbuka. Sistem ini  artinya satu petak bisa diisi oleh beberapa kereta, sehingga waktu tunggu menjadi lebih singkat yang saat ini hanya tiga menit.

Baca juga: Menhub Ingin Pangkas Jarak Antar KRL Jadi 2 Menit

"Bogor ini sudah terbuka, di dalam antarsatu petak satu stasiun ada beberapa kereta, satu kereta dibuat beberapa blok, sehingga kapasitas dia akan lebih tinggi," katanya.

Selain mempersingkat waktu tunggu, Zulfikri menuturkan juga akan memasang sistem pengendali kecepatan yang dinamakan automatic train protection (ATP).

Sistem tersebut sebut dia, bisa menahan secara otomatis apabila masinis menjalankan kereta melebihi kecepatan yang seharusnya.

"Ketika kereta melebihi kecepatan secara sistem akan tertahan. Kalau ini kita bawa mobil kita sendiri kita yang menentukan percepatan perlambatan kita sendiri, tetapi ini masinis terkendali dengan bagus," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan agar waktu tunggu dipersingkat seiring dengan pembangunan hunian berorientasi transportasi (TOD) di Stasiun Rawa Buntu Serpong, Jurang Mangu Ciputat dan Cisauk Dia menargetkan dalam dua tahun waktu tunggu yang saat ini lima menit, akan ditingkatkan menjadi dua hingga tiga menit.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda MRT, KRL, dan LRT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com