Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS: Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Membaik

Kompas.com - 14/12/2018, 13:51 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan adanya perbaikan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Oktober 2018, yang membuat rasio total kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) pun membaik terbatas menjadi 93,05 persen dari sebelumnya 93,39 persen.

LPS mencatatkan, pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir Oktober 2018 mencapai 13,35 persen (yoy), dengan pertumbuhan DPK sebesar 7,6 persen. Walaupun demikian, LPS menekankan, perbaikan LDR tidak berarti terjadi perbaikan kondisi likuiditas yang cenderung ketat.

"Mengingat pada akhir tahun perbankan akan melakukan strategi ekspansi yang lebih aktif untuk memperbaiki kinerja keuangan," sebut LPS melalui keterangan tertulis yang diberikan kepada Kompas.com, Jumat (14/12/2018).

Dalam indikator likuditas yang diterbitkan oleh LPS, LDR tertinggi tercatat masih terjadi pada kelompok bank BUKU 3 yang mencapai 102,8 persen.

Baca juga: LPS: Bank Harus Pinter-pinter Atur Likuiditas

Lebih lanjut dijelaskan, pertumbuhan kredit yang lebih tinggi masih akan berlanjut di sepanjang tahun 2018 ini.

"Namun untuk tahun 2019 diperkirakan lajunya akan sedikit mengalami perlambatan di tengah keterbatasan pertumbuhan DPK, dan potensi kenaikan suku bunga kredit yang berdampak pada perilaku korporasi dan konsumen dalam permintaan kredit baru," sebut LPS.

Pertumbuhan DPK pun diyakini masih akan lebih rendah. Hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit dan DPK masing-masing akan mencapai 11,5 persen dan 7,2 persen. Sementara untuk tahun 2019 diperkirakan kredit dan DPK masing-masing tumbuh 12,4 persen dan 9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com