Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dukung Usaha Pemerintah, PGN Minta Saka Energi Genjot Produksi Migas

Kompas.com - 17/12/2018, 09:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk meminta manajemen PT Saka Energi Indonesia untuk lebih meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (17/12/2018), Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan, permintaan tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah meningkatkan produksi hulu migas nasional.

"Selaku anggota holding migas dan sebagai sub holding gas, PGN mendukung semua upaya yang dilakukan pemerintah terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk meningkatkan investasi dan produksi hulu migas," kata Gigih Prakoso.

Seperti diketahui, PT Saka Energi adalah anak usaha PGN yang bergerak di industri hulu migas.

Untuk meningkatkan produksi migas, Gigih mengatakan, saat ini Saka Energi tengah mengincar pengeboran di 14 sumur pada periode tahun depan.

Pengeboran tersebut meliputi wilayah operasi di Blok Wokam II Papua dan Blok Pangkah Jawa Timur. Rencana ini, tegas Gigih, bisa direalisasikan tanpa melakukan aksi akuisisi.

Selain rencana tersebut, Gigih menegaskan, Saka Energi akan mengoptimalisasi lima blok migas yang dikelolanya dan belum membuahkan hasil.

Baca juga: PGN SAKA Mulai Pengeboran Tambakboyo sejak 2 Hari Lalu

Perlu diketahui hingga saat ini kini Saka Energi telah mengantongi 11 hak kelola blok Migas.

"Sumber-sumber eksisting itu perlu optimalisasi," ucap Gigih.

Terkait optimalisasi, Saka Energi sudah menetapkan rencana pengembangan lapangan Sidayu, Pangkah, Jawa Timur.

Untuk proses pengembangan fase pertama itu, Saka Energi telah menggelontorkan investasi senilai Rp 2,4 triliun. Sebagaimana estimasi Saka Energi, lapangan Sidayu akan menggenjot produksi di Pangkah PSC mencapai 12.500 Barrels Oil Per Day (BOPD).

"Hal itu seturut dengan strategi yang telah ditetapkan," ujar Gigih.

Dukung Usaha Pemerintah, PGN Minta Saka Energi Tingkatkan Produksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com