Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Millenial, Ini Tips Memulai Bisnis ala Gibran Rakabuming

Kompas.com - 17/12/2018, 15:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa tak kenal Gibran Rakabuming Raka? Putra sulung Presiden Joko Widodo ini dikenal sebagai seorang pengusaha muda yang memiliki bisnis beragam dan sukses.

Bisnis Gibran antara lain katering Chili Pari, Martabak Kota Baru alias Markobar, hingga aplikasi bisnis kuliner Madhang.id. Profil Gibran sebagai pengusaha muda yang mandiri pun menjadi inspirasi banyak kaum muda, tanpa kecuali generasi millenial Tanah Air, untuk memulai bisnisnya sendiri.

Dalam sebuah seminar mengenai kewirausahaan bagi generasi muda yang dihadirkan pada ajang Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) Expo di Denpasar, Bali, akhir pekan lalu, Gibran memberikan sejumlah tips bagi generasi millenial untuk memulai bisnis.

Baca juga: Gibran Rakabuming: Saya Jualan Martabak Saja...

Menurut Gibran, hal pertama dan paling penting dalam memulai bisnis adalah tidak takut untuk memulai. Selain itu, generasi muda yang ingin memulai bisnis pun dipandangnya harus berani mengambil risiko.

"Kita mau berusaha (atau) enggak? Kita mau memulai enggak? Kita mau mengambil risiko enggak?" ujar Gibran.

Ayah dari Jan Ethes Srinarendra tersebut juga menyatakan, generasi muda jangan malu atau takut untuk memulai bisnis dari nol dan skala terkecil sekalipun. Pun dirinya juga menekankan agar bisnis dimulai sedini mungkin.

Ia memberi contoh bisnis kuliner Markobar yang didirikannya. Gibran mengatakan, saat ini Markobar telah memiliki 37 cabang di seluruh Indonesia, padahal mulanya hanya martabak yang dijual di pinggir jalan dan menggunakan gerobak.

"Sampai sekarang kita kembangkan sudah ada di beberapa kota besar. Jadi ya memang saya tekankan ke teman-teman, terutama anak-anak muda, jangan malu, jangan takut untuk memulai sesuatu dari nol, dari hal-hal yang sangat sederhana," ungkap Gibran.

Baca juga: Perjalanan Bisnis Gibran Rakabuming, dari Katering, Martabak, hingga yang Masih Rahasia

Tidak hanya itu, Gibran juga mengungkapkan, ketika memulai bisnis, jangan langsung memikirkan omzet yang besar atau skala besar. Jangan ragu memulai bisnis dari yang kecil dan jangan malu ketika memiliki bisnis skala kaki lima.

Namun, bisnis yang kecil tersebut hendaknya ditekuni. Sebab, Gibran memandang usaha tidak pernah membohongi hasil.

"Apa pun itu, sesuatu yang dimulai dari kecil, ditekuni, diseriusi, pasti bisa jadi sesuatu yang besar," tutur Gibran.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memanfaatkan kemajuan teknologi, dalam hal ini adalah media sosial, untuk memajukan bisnis. Sebab, kata Gibran, media sosial sangat membantu dalam pemasaran bisnis di masa kini.

Pun, sebut dia, jangan ragu untuk mengubah pola pikir.

"Saya kira anak-anak muda harus berani memulai, berani mengambil risiko, harus mengubah mindset, habis kuliah ngelamar di mana, tapi ubah menjadi selesai kuliah, kita mau usaha apa," terang Gibran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com