Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fintech Amartha yang Ingin Menyejahterakan Perempuan di Desa

Kompas.com - 17/12/2018, 22:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih adanya kesenjangan sosial di masyarakat Indonesia menggerakan hati Andi Taufan untuk mendirikan Lembaga Keuangan Mikro yang dinamai Amartha. Lembaga keuangan itu didirikan Taufan pada 2010 lalu.

Saat itu Amartha mempunyai misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di pedesaan. Amartha ingin menghubungkan pelaku usaha di pedesaan yang kesulitan mendapat modal usaha.

Co-Founder Amartha, Aria Widyanto menceritakan proses awal mula perusahaan itu berdiri. Saat itu banyak pengusaha mikro sulit mendapatkan modal usaha karena memiliki keterbatasan jaminan, pendapatan fluktuatif, dan tidak adanya sejarah kredit.

Namun Amartha optimis dengan teknologi yang tepat serta menghidupkan semangat komunitas, mereka dapat menjadi peminjam yang berkualitas.

Amartha percaya dengan memudahkan akses permodalan untuk usaha mikro dan kecil akan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, membangun ketahanan ekonomi, dan mewujudkan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia.

Akhirnya, Taufan selaku pendiri Amartha melakukan riset untuk mengetahui cara meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Berdasarkan hasil risetnya, cara untuk mensejahterakan masyarakat, yakni dengan membuka akses keuangan dan melatih masyarakat dalam berbisnis.

Pria yang sempat menjadi konsultan keuangan itu mendirikan Amartha.

"Dua hal ini yang menjadi core aktivity Amartha. Bahkan saat kita sudah menjadi fintech peer to peer lending, kita melakukan hal yang sama," ujar Aria saat menjelaskan latar belakang berdirinya Amartha kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (17/12/2018).

Aria menambahkan, Amartha didirikan menggunakan modal pribadi. Merintis bisnis ini, kata Aria, tak semudah membalikan telapak tangan.

Sejumlah kesulitan kerap dihadapi pada saat Amartha berdiri. Namun, karena passion para pendirinya di bidang sosial yang tinggi Amartha hingga kini masih berdiri.

"Background saya perbankan, tapi passion saya bagaimana ngebantu orang bisa mempunyai kesempatan yang sama dengan orang kota atau orang yang lebih beruntung. Apapun yang kita lakukan di perusahaan memang harus juga misi pribadi kita. Karena kalau enggak kita capek sendiri pada saat menghadapi permasalahan," kata Aria.

Khusus Perempuan

Penyertaan modal yang diberikan Amartha hanya dikhususkan bagi kaum perempuan. Sebab, kata Aria, perempuan merupakan tonggak untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.

"Kalau seorang perempuan lebih sejahtera, itu kesejahteraanya akan terdistribusi secara merata ke seluruh keluarga. Itu kenapa dari awal fokusnya ke perempuan. Bagaimana agar gapnya berkurang antara perempuan dan laki-laki," kata Aria.

Atas dasar itu, Amartha mensosialisasikan inklusi keuangan ke wanita-wanita pedesaan. Hingga kini Amartha telah memiliki mitra sebanyak 170.000.

Total pinjaman yang dikeluarkan mencapai Rp 715 miliar. Sejak 2016, Amarta berubah dari lembaga keuangan mikro menjadi perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) peer to peer lending.

Besaran pinjaman yang diberikan Amartha kini antara Rp 3 juta sampai Rp 15 juta. Kemudian tenor yang diberikan adalah 6 bulan dan maksimal satu tahun.

Manajemen risiko yang diterapkan Amartha juga unik, yaitu dengan menerapkan group lending system (pinjaman kelompok) yang memiliki mekanisme tanggung renteng, dimana setiap peminjam akan dikelompokkan ke dalam satu kumpulan yang disebut Majelis.

Kelompok ini terdiri dari 15 - 25 orang peminjam yang tinggal berdekatan. Dengan sistem ini, setiap anggota bertanggung jawab untuk melakukan tanggung renteng atau menanggung risiko secara kelompok, apabila salah satu anggota mengalami kredit macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com