Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Dibutuhkan Pekerja untuk Berkarier di Industri Digital?

Kompas.com - 19/12/2018, 12:35 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri digital yang berkembang sekarang memberi keleluasan pada teknologi untuk berinovasi pada aspek-aspek yang lebih luas.

Oleh karenanya, pekerja di masa depan harus sangat fleksibel dan gesit sesuai dengan pasar tenaga kerja baru yang tercipta dari hasil inovasi teknologi.

Lalu, bagaimana agar angkatan kerja yang ada sekarang mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja industri digital seperti e-commerce?

Berdasar hasil laporan Aldo Fenalosa dari iPrice yang diterima Kompas.com, Rabu (19/12/2018), berikut adalah kemampuan yang perlu dikembangkan seseorang untuk berkarier di dunia digital.

Baca juga: Tren Industri Digital, E-Commerce Berlomba Banyak Rekrut Karyawan

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing

Beragam teknologi yang berkembang di industri digital umumnya menggunakan bahasa Inggris untuk operasional umum. Untuk itu, kemampuan ini menjadi hal dasar agar sumber daya manusia Indonesia memahami perkembangan teknologi.

2. Kurikulum pendidikan yang lebih relevan

Sektor industri semacam e-commerce cenderung memadukan keterampilan multi dimensi seperti kreatif, berpikiran analitis, terbuka dengan hal baru, juga jiwa kewirausahaan. Keterampilan semacam ini bisa dipupuk menggunakan kurikulum pendidikan yang senantiasa relevan dengan perkembangan industri.

3. Mengerti tentang jenjang karier di industri digital

Tak dapat dipungkiri, industri digital memunculkan banyak istilah profesi baru seperti digital marketer, data scientist, business intelligence, frontend engineer, ataupun backend engineer.

Ragam profesi baru tersebut berpotensi memunculkan kegamangan pada angkatan kerja yang baru pertama kali mengecap dunia digital. Untuk meminimalisirnya, pemahaman tentang jenjang karir di industri digital perlu diberi perhatian khusus.

“Jika pemahaman sudah terbentuk, maka angkatan kerja akan lebih mudah menemukan karir dan cukup siap menerima karir tersebut,” ujar Aldo dalam laporan tersebut.

4. Menyediakan wadah transfer ilmu

“Pemerintah idealnya juga patut mewadahi transfer wawasan di kalangan angkatan kerja. Bisa dalam bentuk sertifikasi atau seminar,” jelas Aldo.

Transfer ilmu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mengarungi industri digital yang bergerak dinamis.

Beberapa tahun belakangan ini, orang-orang lanjut usia di Singapura mulai melek internet. Tidak sekadar untuk terhubung di ranah sosial media, mereka juga mulai fasih menggunakan jaringan teknologi tanpa kabel untuk meningkatkan produktifitas harian.

“Ini tidak lepas dari langkah pemerintah negara itu untuk menjadi smart nation. Hal semacam ini sejatinya juga bisa diterapkan pada angkatan kerja Indonesia,” tandas Aldo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com