Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Prabowo Tepis Faisal Basri soal "Pemain Baru Siap Keruk Sumber Daya"

Kompas.com - 19/12/2018, 19:41 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Harryadin Mahardika menepis pernyataan Ekonom Faisal Basri terkait masa depan Indonesia andai Prabowo-Sandiaga terpilih jadi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.

Dalam acara seminar persaingan usaha di Hotel Borobudur Jakarta, Faisal mengatakan andai Prabowo menang di Pilpres 2019, semua pemain baru siap mengeruk berbagai sumber daya yang ada. Hal itu lantaran beberapa parpol pengusung haus logistik.

"Komentar yang menarik dari Bang Faisal, Prabowo-Sandiaga apabila menang ini akan mengeruk sumber daya," ujarnya di seminar yang sama, Jakarta, Rabu (19/12/2018)

"Saya bisa mengatakan bahwa ini mungkin tidak akan terjadi. Kenapa? Karena yang mau dikeruk sudah habis," sambung Harryadin yang disambut tawa peserta seminar yang hadir.

Saat memaparkan program yang dimiliki Prabowo-Sandiaga dalam seminar itu, Harryadin mengatakan, justru Prabowo-Sandiaga ingin persaingan usaha di Indonesia lebih sehat.

Baca juga: Timses: Kalau Prabowo Menang, 9 Naga akan Jadi 90 Naga...

Bahkan dia juga sempat membahas 9 naga, istilah yang mengacu kepada bisnis 9 orang pengusaha RI yang mendominasi dunia usaha di Indonesia.

Andai Prabowo-Sandiaga terpilih kata dia, naga-naga itu tak hanya 9 orang namun akan menjadi 90 orang. Hal ini dinilai penting lantaran dalam perspektif persaingan usaha, 9 orang bisa melakukan oligopoli ekonomi, bahkan menjadi kartel.

Sementara itu Faisal Basri tak hanya mengkritik Prabowo saja. Ia juga menilai, andai Jokowi terpilih lagi jadi Presiden, pemerintahan akan melemah lantaran gemuknya koalisi parpol pendukung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com