Kedua, dampak pada ketrampilan (kompetensi) karyawan (skills impact). Ketrampilan lunak (soft skill) seperti misal kepemimpinan, komunikasi, motivasi memang terdampak namun tetap berbasis pada kaidah-kaidah lama yang tidak lekang ditelan jaman. Hanya diperlukan penyesuaian untuk menjawab tantangan industri 4.0.
Dampak paling nyata adalah pada ketrampilan keras (hard skill) yang memang diperlukan untuk mengoperasikan jenis pekerjaan yang menjadi bidangnya. Ketrampilan mendesain platform dan mengelola big data, merupakan contoh dari ketrampilan keras yang muncul akibat dari jenis pekerjaan baru.
Ketiga, dampak terhadap tempat bekerja (work impact). Ubud merupakan kawasan tetirah para wisatawan dari lima penjuru benua. Hari ini Ubud tidak sekedar menjadi tempat tetirah. Ubud menjadi pilihan banyak orang dari berbagai dunia untuk bekerja.
Co-working space menjamur di Ubud. Kaum muda dengan penampilan layaknya turis suntuk dengan perkakas digitalnya. Mereka mengerjakan proyek-proyek dari berbagai perusahaan yang ada di muka bumi ini.
Itulah arti dari dampak terhadap tempat bekerja. Ada banyak pilihan orang-orang untuk bekerja, tidak harus di kantor (pabrik). Pilihan menjadi tenaga paruh waktu (freelancer) sama baiknya dengan menjadi karyawan tetap perusahaan.
Pertanyaan reflektif kemudian adalah, kompetensi macam apa yang diperlukan dalam peradaban digital?
Berhitung cepat, memecahkan kode-kode nan rumit, memutuskan untuk memilih jalur (jalan) tercepat untuk mencapai tujuan, hingga kecepatan merakit mobil itu merupakan ketrampilan yang dimiliki mesin cerdas maupun robot digital. Manusia jelas kalah bersaing melawan mereka.
Namun ada berbagai jenis kompetensi yang tiada bisa dilakukan oleh mesin cerdas maupun robot digital. Pun jika mereka mampu melakukan, tetap kalah bersaing dengan manusia.
Kompetensi tersebut adalah, pertama kreativitas. Mesin cerdas, robot digital, big data, teknologi cloud merupakan hasil dari kreativitas manusia.
Pun manusia mampu bertahan ribuan tahun menghadapi aneka tantangan alam dan kemudian “berkuasa” atas alam tak lain karena manusia diberi anugerah bernama kreativitas.
Industri 4.0 dengan berbagai peluang dan tantangan, ancaman dan hambatan hanya bisa dikendalikan dan ditundukkan oleh kreativitas manusia yang tiada batas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.