Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Pekerjaan di Masa Depan: Apa yang Dimiliki Manusia dan Tidak Dimiliki Robot Digtal?

Kompas.com - 20/12/2018, 06:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Kedua, kemampuan membentuk kerjasama (kooperatif). Sejarawan cemerlang Yuval Noah Harari melalui buku karyanya A Brief History of Humankind menyebut bahwa pada akhirnya manusia mampu mengalahkan mahkluk hidup lainnya karena pada diri manusia ada kemampuan untuk membangun kelompok.

Manusia mampu melakukan konsolidasi organisasi. Ketika berkonsolidasi ini manusia berbagi ilmu pengetahuan. Dari sinilah awal muncul penemuan-penemuan baru serta lahir ilmu pengetahuan (sains). Hari ini sains ini mewujud dalam rupa industri 4.0.

Ketiga, ketrampilan komunikasi. Dari mana awal mula terbentuk kerjasama dan konsolidasi antar manusia? Komunikasi merupakan perkakas utamanya.

Dalam berkomunikasi bukan melulu menyoal tentang verbal (tulisan, kata-kata). Lebih penting dari itu adalah non verbal. Intonasi dan bahasa tubuh  merupakan faktor penentu utama manusia dalam berkomunikasi. Terjadi komunikasi dua arah antar manusia.

Mesin cerdas, robot digital, 3D printer dan penemuan-penemuan sains lainnya hanya mampu berkomunikasi satu arah. Respek sebagai akar dari komunikasi dua arah hanya dimiliki oleh manusia.

 

Keempat, empati. Satya Nadella merupakan CEO baru di Microsoft. Ia orang luar, bukan pendiri Microsoft seperti halnya Bill Gates dan Paul Allen. Satya Nadella, besar di India dan melanjutkan S2 di Amerika. Kemudian masuk sebagai karyawan di Microsoft. Dua puluh dua tahun berikutnya ia menjadi CEO Microsoft.

Selama puluhan tahun Microsoft ditabalkan sebagai perusahaan paling untung di dunia. Namun ketika Nadella menjadi CEO tahun 2014, terjadi perubahan luar biasa dalam lanskap bisnis. Produk dan jasa yang dijual oleh Microsoft sudah mendekati titik jenuh.

Agar tetap menjadi perusahaan terdepan, Nadella harus melakukan transformasi organisasi. Teknologi kunci saat ini yang dikembangkan oleh Microsoft adalah kecerdasan buatan dan cloud computing.

Oleh Nadella kiat sukses transformasi di Microsoft manakala ada kolaborasi antara teknologi dan empati. Manusia (karyawan Microsoft) yang berempati tinggi yang nanti akan menghasilkan teknologi baru bagi kesejahteraan dan peradaban manusia.

Empati, anugerah dari langit yang hanya dimiliki manusia. Tidak dimiliki perkakas digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com