Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Neraca Dagang 7,5 Miliar Dollar AS, Hal yang Serius

Kompas.com - 20/12/2018, 09:00 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ekonom Faisal Basri menilai defisit neraca dagang Indonesia yang mencapai 7,5 miliar dollar AS hingga November 2018 merupakan hal yang serius.

"Defisit 7,5 miliar dollar AS bukan sesuatu yang sederhana. Kalau kita lihat rata-rata bulanannya, dalam 8 bulan pada 2018 selalu defisit," ujarnya di acara seminar persaingan usaha, Jakarta, Rabu (19/12/2018).

"Jadi ini serius benar selama 8 dalam 11 bulan kita defisit perdagangan," sambung dia.

Menurut Faisal, defisit neraca dagang yang mencapai 7,5 miliar dollar AS itu merupakan sejarah baru dalam perjalanan panjang neraca dagang Indonesia.

"Tidak pernah Indonesia setelah merdeka itu defisit perdagangan barangnya sampai 7,5 miliar dollar AS, tidak pernah. Jadi Ini sejarah baru sejak tahun 1945," kata dia.

Salah satu penyumbang terbesar defisit neraca dagang adalah impor migas yang membengkak. Ia pun menilai hal ini akibat kebijakan reformasi yang tak tuntas.

"Reformasi di era Pak Jokowi hanya berlangsung setahun pertama, setelah itu lupa semua untuk urusan minyak saja. Syukur gas masih surplus sehingga defisit migas 12,2 miliar dollar AS. Angka yang besar juga tentu saja," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penyebab utama anjloknya neraca dagang November 2018 lebih banyak disebabkan faktor eksternal.

Ia menegaskan, defisit neraca dagang yang mencapai 2,05 milliar dollar AS pada November 2018 bukan lantaran struktur ekonomi Indonesia lemah.

Bila dilihat lebih dalam kata dia, maka ekspor Indonesia ke China dan AS memang mengalami penurunan pada November 2018. Hal ini disebabkan pengaruh perang dagang yang berimbas kepada permintaan ekspor dari Indonesia.

Namun penurunan ekspor terbesar bukan terjadi ke kedua negara mitra dagang utama Indonesia itu. Justru penurunan ekspor lebih besar terjadi ke India.

Darmin mengatakan, penurunan ekspor ke India disebabkan akibat kebijakan bea masuk yang tinggi untuk CPO Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com