Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng 180.000 UKM dan Dongkrak Transaksi, Ini Strategi OVO

Kompas.com - 20/12/2018, 17:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Visionet Internasional atau OVO, platform pembayaran digital mencatatkan capaian menggembirakan di penutupan tahun 2018. Meski baru setahun, namun OVO sudah banyak menggandeng ratusan ribu UMKM, merchant, dan e-commerce sebagai platform pembayaran.

Pada Agustus 2018, OVO bekerja sama dengan 9.000 UMKM. Kemudian, hingga akhir November 2018, tercatat ada 180.000 UMKM yang digandeng dompet digital tersebut.

"Sepanjang 2018 OVO memperluas sistem pembayaran QR code dengan pesat bagi UKM Indonesia, termasuk warung-warung," ujar Direktur OVO Harianto Gunawan di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Salah satu penunjang meroketnya UMKM yang digandeng OVO yakni memperluas jangkauan ke sektor e-commerce. Pada awal November 2018, OVO bekerja sama dengan Tokopedia.

Baca juga: Dalam Setahun, Pengguna OVO Melonjak 400 Persen

Harianto mengatakan, OVO menggunakan strategi ekosistem terbuka dengan beragam mitra sehingga mempercepat pertumbuhan OVO. Aplikasi tersbeut melakukan kemitraan strategis dengan Bank Mandiri, Alfamart, Grab, dan Moka sebagai alat pembayaran digital.

Harianto mengatakan, cara tersbeut dilkukan OVO sebagai bentuk dukungan ke pemerintah yang mendorong cashless society.

"E-wallet kalau hanya dipakai sebulan sekali snagat tidak produktif. Makanya ada penggabungan speerti ini, kerja sama dengan merchant, Grab, e-commerce. Ini salah satu strategi agar dompet virtual ini produktif," kata Harianto.

OVO juga bekerja sama dengan aplikasi Kudo dan menambahkan 1,7 juta agen Kudo ke dalam jaringan pembayaran OVO.

Hingga kini, jumlah pengguna OVO meningkat lebih dari 400 persen dan aplikasinya telah terpasang di 115 juta perangkat. Sementara itu, volume transaksinya meningkat 75 kali lipat sejak November 2017.

Dari sisi manajerial, OVO memperluas tim kepemimpinan dengan merekrut karyawan dari perusahaan seperti Facebook, Visa, Grab, Lippo, Commonwealth Bank, dan MoneyGram.

Baca juga: Perluas Pasar Pembayaran, OVO Gandeng Tokopedia

Chief Product Officer OVO Albert Lucius mengatakan, untuk 2019, OVO akan lebih banyak menggandeng UMKM, merchant, dan e-commerce sebagai mitra bisnis. OVO juga akan memperkuat layanan keuangan untuk menjawab kebutuhan merchant dan pelanggan sebagai kontribusi terhadap pertumbuhan tingkat inklusi keuangan nasional.

Dengan kemitraan itu, maka OVO dapat mendukung UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

“Kami selalu menjadikan merchants dan pengguna sebagai landasan dari strategi inovasi OVO. Layanan kami memberikan berbagai kemudahan yang tak hanya dirasakan dalam jangka pendek," jelas Albert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com