Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OVO Sebut Tantangannya Bukan Kompetitor, Tapi Uang Tunai

Kompas.com - 21/12/2018, 10:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur OVO Harianto Gunawan mengatakan, pengembangan dompet elektronik tujuannya untuk mempercepat inklusi keuangan, sejalan dengan program pemerintah. Salah satu tantangan mereka dalam mengembangkan produk uang digital adalah uang tunai.

Harianto mengakui, sebagian besar masyarakat masih kurang percaya dengan keamanan transaksi menggunakan uang elektronik seperti OVO maupun Go-Pay.

"Tantangan kita adalah cash yang masih dominan, masih 90 persen. Jadi kompetitor kkta bersama adalah yang cash," kata Harianto di Jakarta, Kamis (20/12/1018).

Secara geografis, Indonesia memiliki daerah yang luas dengan populasi yang besar. Selain itu ditunjang dengan penggunaan gawai yang kian canggih.

Baca juga: Tahun 2019, OVO Lirik Bisnis Layanan Keuangan

Semestinya, hal itu menjadi potensi dompet elektronik untuk berkembang.

"Tapi kendalanya dari sisi kepercayaan masyarakat untuk e-money. Sekarang kepercayaan ini sangat penting bagaimana segmen tadi bisa nyaman dan percaya pada suatu produk untuk mengikuti payment platform," kata Harianto.

Oleh karena itu, OVO banyak bekerja sama dengan berbagai platform, merchant, dan UMKM sebagai alternatif platform pembayaran. OVO juga menggandeng Tokopedia dengan harapan e-commerce tersebut membawa ekosistem mereka menjadi pengguna OVO.

Ke depannya, OVO akan terus melakukan sosialisasi mengenai penggunaan uang elektronik berikut jaminan bahwa menggunakan uang non tunai juga sama amannya dengan tunai. Tak hanya bagi pembeli, tapi juga merchant dan UMKM.

"Bagaimana kita bisa berikan mereka proof bahwa penggunaan digital akan membantu mereka dan nyaman, aman, dan bisa meningkatkan penjualan mereka," kata Harianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com