Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Ada "Papa Minta Saham", Isolasi Freeport dari Kepentingan Politik

Kompas.com - 22/12/2018, 22:12 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia diwanti-wanti agar menjauhkan PT Freeport Indonesia (PTFI) dari kepentingan politik seiring dengan penguasaan 51,2 persen sahamnya oleh PT Indonesia Asahan Alumunium alias Inalum.

"Ini bisnis sangat besar, risiko tinggi. Saya berharap jangan lagi ada benalu atau pihak-pihak yang mau menumpang hidup di Freeport," kata Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu ditemui di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).

Said menyebutkan, pemerintah harus berkaca pada kasus yang sempat menghebohkan publik tanah air yakni "Papa Minta Saham". Apalagi Indonesia sudah resmi mengambil sebanyak 51,2 persen saham Freeport. Ia juga berharap ini bisa memberikan dampak positif dari pengambilalihan saham tersebut.

"Saya paham, karena saya berunding dan Anda tahu pada saat saya bongkar 'papa minta saham'. Dan itu puncak gunung es, banyak tokoh yang bermain di Freeport," ujar dia,

Baca juga: Resmi, Indonesia Kuasai 51 Persen Saham Freeport

Namun mantan staf khusus Menteri ESDM ini tidak menyebutkan dan menjelaskan siapa tokoh yang dimaksud tersebut. Yang jelas, ia meminta pemerintah memperhatikan dan membersihkan itu.

"Agar investasi yang kita tanamkan dan utang yang cukup besar, Inalum tidak rugi. Saya berharap betul Freeport harus diisolasi dari kepentingan politik siapapun. Karena ini sangat rawan kepentingan politiknya," tegasnya.

Pengamat Kebijakan Publik ini mengungkapkan, keberhasilan Indonesia mengambil sebagian besar saham Freeport tidak perlu disikapi secara berlebihan. Karena capaian ini juga pernah dicapai kala mengambil PT Inalum dari Jepang pada 2013 silam.

"Pengambilalihan Freeport biasa saja, mari menjaga ke depan. Memang ini menguntungkan bagi rakyat dana bangsa Indonesia," tuturnya.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

Whats New
Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Whats New
PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

Whats New
Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Whats New
Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Whats New
Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Whats New
IHSG Akhir Pekan Berakhir 'Hijau', Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

IHSG Akhir Pekan Berakhir "Hijau", Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

Whats New
Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Whats New
Pembagian 'Rice Cooker' Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Pembagian "Rice Cooker" Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Whats New
Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Whats New
Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi untuk Jaga Hak Anggota

Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi untuk Jaga Hak Anggota

Whats New
Tampung Usul Moeldoko, Operator Kereta Cepat Terbuka Bahas Kerja Sama

Tampung Usul Moeldoko, Operator Kereta Cepat Terbuka Bahas Kerja Sama

Whats New
Daya Beli Susut, Ekonomi Jepang Turun 2,9 Persen pada Kuartal III-2023

Daya Beli Susut, Ekonomi Jepang Turun 2,9 Persen pada Kuartal III-2023

Whats New
Di COP28 Dubai, Petrokimia Gresik Paparkan Strategi Tekan Emisi Karbon

Di COP28 Dubai, Petrokimia Gresik Paparkan Strategi Tekan Emisi Karbon

Whats New
Pupuk Indonesia Akan Sempurnakan i-Pubers untuk Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Akan Sempurnakan i-Pubers untuk Distribusi Pupuk Subsidi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com