JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sarana dan prasarana pelabuhan di sekitar Selat Sunda tidak mengalami dampak dari gelombang tsunami.
"Operasional pelabuhan tetap berjalan normal," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (23/12/2018).
Baca juga: Update BNPB: Tsunami di Banten, 62 Meninggal, 584 Luka-luka
"Kami minta para petugas meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk," sambung dia.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten diminta memberikan bantuan kepada para korban musibah bencana Tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda.
Sementara itu Pangkalan Penjagaan Laut dan Panti (PLP) kelas I Tanjung Priok disiap siagakan.
Baca juga: Ifan Seventeen; Saya Terlempar Jauh Saat Tsunami Banten
Adapun seluruh petugas di pelabuhan khususnya pelabuhan Banten diminta agar memperhatikan faktor cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG di setiap kegiatan pelayarannya.
"Di musim liburan ini, saya meminta setiap petugas di lapangan meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan faktor cuaca serta mengutamakan keselamatan pelayaran," kata dia.
Baca juga: Potensi Tsunami Lanjutan, Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas di Sekitar Kawasan Selat Sunda
"Pastikan faktor keselamatan pelayaran termasuk alat-alat keselamatan pelayaran terpenuhi dengan baik," sambungnya.
Semantara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa kondisi operasional Pelabuhan Merak dan Bakauheni tetap berjalan normal pascatsunami.
ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG dan BPTD untuk memastikan kondisi tetap aman untuk melakukan aktivitas penyeberangan dalam posko pantauan cuaca di Merak.
"Serta akan secara berkala memberikan informasi terkini kepada para pengguna jasa," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini.