Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Suku Bunga Naik, Trump Disebut Bakal Pecat Gubernur The Fed

Kompas.com - 23/12/2018, 16:10 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump dikabarkan sedang membahas pemecatan gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell.

Hal tersebut karena Trump frustrasi atas keputusan Powell karena menaikkan suku bunga Fed Fund Rate Rabu (19/12/2018) lalu dan kerugian pasar saham berbulan-bulan terakhir.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (23/12/2018), penasihat yang dekat dengan Trump memang belum yakin dengan langkah tersebut dan berharap bahwa kemarahan Trump akan segera reda. Beberapa penasihat Trump telah memperingatkan bahwa memecat Powell adalah langkah yang berbahaya.

Di satu sisi, Trump telah berbicara secara pribadi tentang kepada Powell berkali-kali dalam beberapa hari terakhir, kata dua orang sumber yang disebut Bloomberg.

Baca juga: The Fed Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan

Setiap upaya Trump untuk menyingkirkan Powell akan berpotensi menimbulkan efek riak yang berakibat fatal di pasar keuangan dan merusak kepercayaan investor pada kemampuan bank sentral untuk menjaga perekonomian tanpa campur tangan politik.

Hal itu nantinya bisa berakibat pada anjloknya pasar, di mana indeks saham utama sudah turun tajam untuk tahun ini.

Juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar terkait kabar tersebut.

Tidak jelas seberapa besar otorisasi hukum yang dimiliki Trump untuk bisa memecat Powell. Undang-Undang The Fed mengatakan bahwa para gubernur dapat "dihilangkan karena alasan Presiden."

Namun, aturan-aturan seputar pemecatan pemimpin bank sentral secara hukum tidak jelas, seperti Peter Conti-Brown dari catatan University of Pennsylvania dalam bukunya tentang kemerdekaan The Fed.

Baca juga: Meski Dikecam Trump, The Fed Diprediksi Tetap Naikkan Suku Bunga

Langkah yang diambil Trump akan menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap independensi TheFed. Meskipun ia dicalonkan oleh Trump, Powell dianggap terisolasi dari ketidakpuasan sang presiden oleh tradisi penghormatan terhadap independensi bank sentral.

Frustrasi Trump terhadap Powell telah sangat meningkat dalam beberapa hari terakhir. Meskipun tujuan Trump adalah untuk menghentikan kenaikan suku bunga yang memperlambat pertumbuhan ekonomi, langkah seperti itu dapat menjadi bumerang dengan mengguncang pasar keuangan yang sudah bergolak.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com