Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indonesia, Teknologi Blockchain Masih Tahap Pengenalan

Kompas.com - 23/12/2018, 20:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi penyedia dokumen digital blockchain belum begitu populer dan belum banyak pula diterapkan di Indonesia. Perusahaan penyedia teknologi ini juga masih menemukan kendala dalam mengedukasi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk beralih teknologi ke blockchain.

Walau penetrasi pengguna internet sudah 60 persen, namun dokumen publik masih bersifat konvensional.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, saat ini blockchain masih dalam tahap perkenalan. Penggunaanmya belum begitu banyak dan masih diasosiasikan pada mata uang digital saja, padahal manfaatnya bisa lebih luas.

"Tantangan saat ini adalah memperkenalkan apa itu blockchain, apa saja pemanfaatannya dan apa saja keuntungannya. Butuh tenaga ahli dan juga tentunya dana," tutur Heru dalam pernyataannya, Minggu (23/12/2018).

Baca juga: Nilai Cryptocurrency Turun, Gaji Ahli Blockchain Malah Makin Besar

Heru menambahkan, saat ini semua negara, tidak hanya Indonesia, masih mencari bagaimana bentuk pemanfaatan teknologi tersebut. Indonesia pun dianggap masih berpeluang untuk unggul di penerapan teknologi ini.

Selain itu, tambahnya, pemerintah juga perlu menerbitkan aturan tentang sektor ini khususnya untuk cryptocurrency alias mata uang kripto.

"Regulasi dibutuhkan untuk keamanan data, privasi pengguna dan pengaturan bitcoin sebagai mata uang digital hasil dari teknologi blockchain."

Senada dengan itu, pengamat komunikasi industri dari perusahaan konsultan bisnis berbasis di Singapura PRecious Communications, Muhammad Zulkifli mengungkapkan, masih banyak bidang-bidang lain yang sebenarnya bisa dieksplorasi untuk menjadi sasaran dari penerapan teknologi ini.

Baca juga: Indonesia Disebut Pasar Potensial Blockchain

"Misalnya bidang kedokteran, kita bisa pakai blockchain untuk rekam medis. Bidang pemerintahan, seperti sertifikat tanah, lebih aman pakai blockchain seperti yang diterapkan di Norwegia. Sengketa tanah di masa akan datang bisa lebih diminimalisir kalau dokumennya bersifat digital terenskripsi," tuturnya.

Zulkifli menambahkan, strategi komunikasi yang harus dijalankan untuk mendorong penetrasi blockchain bisa dimulai dari kolaborasi antar asosiasi dan pemain blockchain.

"Fokus kampanyenya adalah pada masalah apa yang bisa diselesaikan oleh teknologi ini. Misalnya penghematan biaya. Di Singapura, blokchain berhasil mengurangi biaya infrastruktur bank hingga 30 persen dan menghemat biaya tahunan 8 juta-12 juta dollar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com