Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: AS Marah Besar soal Freeport hingga Trump Ingin Pecat Gubernur The Fed

Kompas.com - 24/12/2018, 05:49 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

1. Rhenald Kasali Sebut Saat Jokowi Mulai Eksekusi Beli Freeport, AS Marah Besar

Guru Besar Fakultan Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali menganggap pengambil alih sebagian besar saham PT Freeport Indonesia merupakan langkah berani yang diambil Presiden Joko Widodo.

Dia mengatakan, banyak pihak mengatakan bahwa Freeport memang sudah saatnya beralih ke tangan Indonesia karena kontraknya akan habis 2021. Namun, ia menilai pemimpin sebelumnya tak ada yang secara tegas bersikap untuk merebut Freeport untuk dikuasai Indonesia.

"Ide itu murah karena tak berisiko apa-apa, tetapi implementasi itu mahal karena yang menjalankan akan babak belur," ujar Rhenald dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/12/2018).

Rhenald mengatakan, pihak yang berada di luar lingkaran pengambil kebijakan akan menilai merebut Freeport merupakan hal yang mudah. Namun, risiko yang diterima tak hanya dari dalam, tapi juga tekanan dari luar. Nyatanya, kata Rhenald, begitu Jokowi mulai mengeksekusi rencana mengambil sebagian besar saham PTFI, pusat pemerintahan terus digoyang.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Bayar Freeport Pakai Global Bond Supaya Cadangan Devisa Tak Tergerus

2. Purwarupa Pesawat Kedua N219 Sukses Uji Terbang Perdana

Purwarupa pesawat kedua N219 melaksanakan flight test untuk pertama kalinya, Jumat (21/12/2018).

Uji terbang dilakukan oleh pilot perempuan, Captain Esther Gayatri Saleh selaku Chief Test Pilot PT Dirgantara Indonesia (DI). Dia didampingi oleh Captain Ervan Gustanto sebagai first officer (FO).

“(Uji terbang ini), jauh lebih baik dari sebelumnya. Ada improvement lebih besar di sini. Salah satunya flight control improvement”, ujar Esther dalam keterangan resmi, Jumat (21/12/2018).

Purwarupa pesawat kedua N219 ini take off dari Bandara Husein Sastranegara pukul 07.50 WIB dengan lama penerbangan sekitar 20 menit.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Sejumlah Negara Afrika Tertarik Pesawat Buatan PT DI

3. Indonesia Resmi Kuasai 51 Persen, Saham Freeport McMoran Kian Turun

Harga saham Freeport McMoran per Jumat (21/12/2018) ditutup turun sebesar 0,19 poin atau 1,86 persen menjadi 10,05 dollar AS per lembar saham.

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Sabtu (22/12/2018), harga saham Freeport dibuka 10,36 dollar AS per saham pada Jumat. Sementara pada penutupan hari sebelumnya sebesar 10,24 dollar AS.

Penurunan terjadi seiring penyerahan IUPK oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot Ariyono kepada PT Freeport Indonesia. Hal ini menandakan Indonesia resmi memiliki 51,2 persen saham PTFI.

Dengan adanya IUPK, PTFI akan mendapatkan kepastian hukum dan kepastian berusaha dengan mengantongi perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041, serta mendapatkan jaminan fiskal dan regulasi.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Gerindra: Freeport Dibayar Inalum Pakai Global Bond, Artinya Utang dari Asing...

4. Tsunami Banten, 7 dari 256 Peserta "Family Gathering" PLN Meninggal Dunia

Sebanyak 256 peserta family gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN) UIP Jawa Bagian Barat, pegawai dan keluarganya, turut menjadi korban gelombang tsunami yang menerjang kawasan pantai Tanjung Lesung, Sabtu (22/12/2018) malam.

EVP Corporate Communications dan CSR PT PLN (Persero) I Made Suprateka mengatakan, dari 256 orang tersebut, sebanyak 7 orang meninggal dunia, dan beberapa mengalami luka-luka.

"Korban meninggal dunia yang sudah ditemukan 7 orang itu ada bapak, ibu dan anak. Jadi ada orang dewasa dan anak-anak karena family gathering," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (23/12/2018).

"Beberapa yang luka-luka di bawa ke rumah sakit terdekat dan ke Cinere," lanjutnya.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Soal Santunan untuk Personil Seventeen Korban Tsunami, Ini Kata PLN

5. Geram Suku Bunga Naik, Trump Disebut Bakal Pecat Gubernur The Fed

Presiden AS Donald Trump dikabarkan sedang membahas pemecatan gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Hal tersebut karena Trump frustrasi atas keputusan Powell karena menaikkan suku bunga Fed Fund Rate Rabu (19/12/2018) lalu dan kerugian pasar saham berbulan-bulan terakhir.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (23/12/2018), penasihat yang dekat dengan Trump memang belum yakin dengan langkah tersebut dan berharap bahwa kemarahan Trump akan segera reda.

Beberapa penasihat Trump telah memperingatkan bahwa memecat Powell adalah langkah yang berbahaya.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: The Fed Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com