Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Kirim 27.000 Elpiji ke Lokasi Terdampak Tsunami Selat Sunda

Kompas.com - 24/12/2018, 10:46 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memasok 27.000 tabung elpiji 3 Kg ke wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, yang merupakan lokasi terdampak tsunami pada Sabtu (22/12/2018) malam. Hari ini tabung-tabung gas elpiji ini akan disalurkan.

"Jumlah ini sudah termasuk penambahan fakultatif untuk penanggulangan pasca tsunami," kata Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati dalam keterangan tertulisnya dikutip Kompas.com, Senin (24/12/2018).

Dian mengatakan, selain memasok ribuan elpiji itu, pihaknya juga menyiagakan sebanyak 425 pangkalan elpiji 3 Kg di wilayah Pandeglang untuk mengamankan pasokan kebutuhan elpiji di wilayah tersebut.

Rinciannya, sebanyak 121 pangkalan disiagakan di 10 Kecamatan terdampak tsunami. Sedangkan 304 pangkalan lainnya tersebar di wilayah Pandeglang yang tidak terdampak tsunami.

Baca juga: Bertolak ke Banten, Jokowi Tinjau Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda

"Pangkalan elpiji 3 Kg Pertamina beroperasi normal dan stok elpiji 3 kg dalam posisi aman," tegas

Selain itu, Pertamina juga telah melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas operasi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di sekitar wilayah terdampak untuk memastikan kondisinya.

"Sebanyak dua SPPBE Pertamina di Kabupaten Pandeglang dalam kondisi aman dan beroperasi penuh," lanjutnya.

Terkait dengan upaya penanggulangan pasca tsunami, Pertamina juga memperbanyak bantuan elpiji ke dapur umum. Pada Minggu (23/12/2018) malam, Pertamina telah menyalurkan bantuan ke sejumlah lokasi dapur umum dan posko penampungan di wilayah terdampak.

Sebelumnya, tsunami dan gelombang tinggi menerjang kawasan Anyer, Provinsi Banten dan Kalianda Lampung, pada Sabtu malam (22/12/2018).

Peristiwa ini merenggut korban jiwa dan merusak sejumlah bangunan maupun infrastruktur terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com