Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara Tujuan Utama Bisnis Dunia, 2 dari Asia

Kompas.com - 24/12/2018, 16:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Meski dihantui risiko dampak keluar dari Uni Eropa pada tahun 2019, Inggris tetap didapuk sebagai negara terbaik di dunia untuk menjalankan bisnis pada tahun depan. Ini berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh Forbes.

Dikutip dari Fox Business, Senin (24/12/2018), Forbes merilis daftar 10 negara terbaik untuk berbisnis pada tahun 2019. Forbes menyusun pemeringkatan terhadap 161 negara dan mengevaluasi 15 faktor, antara lain hak milik, inovasi, perpajakan, teknologi, korupsi, dan infrastruktur.

Selain itu, faktor lainnya adalah pangsa pasar, risiko politik, tenaga kerja, kebebasan, birokrasi, dan perlindungan terhadap investor.

Baca juga: Ini 10 Negara Terbaik di Dunia bagi Ekspatriat, Indonesia Nomor Berapa?

Inggris adalah satu-satunya negara yang berada dalam peringkat 30 besar untuk 15 kategori tersebut. Forbes juga menyoroti kekuatan tenaga kerja, inovasi, dan sederhananya birokrasi di Inggris.

Dalam peringkat 10 besar tersebut, hanya ada dua negara dari Asia yang masuk ke dalam pemeringkatan, yakni Hong Kong dan Singapura. Hong Kong berada pada peringkat ketiga, sementara Singapura peringkat delapan.

Berikut ini adalah 10 negara terbaik di dunia untuk menjalankan bisnis menurut Forbes.

  1. Inggris
  2. Swedia
  3. Hong Kong
  4. Belanda
  5. Selandia Baru
  6. Kanada
  7. Denmark
  8. Singapura
  9. Australia
  10. Swiss
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com