Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: Start Up Unicorn Indonesia Panen Duit dari Investor

Kompas.com - 26/12/2018, 06:00 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Kemudian pada November 2018, PT Telkom Indonesia (Telkom) dikabarkan tengah melangsungkan kerja sama untuk memiliki sebagian saham sekaligus menyuntikkan dana untuk PT Karya Anak Bangsa (Go-Jek).

Dikutip dari StaitsTimes (16/11/2018), negosiasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendukung rencana Go-Jek melakukan ekspansi dan menjadi pesaing Grab di Singapura. Selain itu, saat ini Go-Jek juga tengah berupaya untuk mengembangkan bisnisnya ke negara kawasan Asia Tenggara lain seperti Thailand dan Filipina.

Namun hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut soal kerja sama ini. Mengutip dari berbagai sumber, kerja sama antara Telkom dan Go-Jek menemui jalan buntu.

Baca: Telkom Akan Beli Saham Go-Jek?

Adapun berdasarkan situs Crunchbase, Selasa (25/12/2018) Go-Jek sudah mendapat pendanaan sebesar 3,3 miliar atau dollar AS dengan total 7 kali putaran pendanaan semenjak 31 Desember 2014. Terakhir, menurut situs tersebut, Go-Jek menerima pendanaan dari Corporate Round pada 31 Oktober 2018 yakni dari Tencent Holdings, JD.com, dan Google senilai 1,2 miliar dollar AS.

2. Tokopedia

Perusahaan teknologi e-commerce yang didirikan Willian Tanuwijaya hingga Selasa (25/12/2018) dikutip dari Cruchbase telah mengumpulkan 9 kali pendanaan semenjak 6 Februari 2009. Di mana putaran pendanaan terakhir yang dilakukan oleh Tokopedia yakni seri G senilai 1,1 miliar dollar AS dari Alibaba dan SoftBank. Pendanaan ini masuk dalam program Vision Fund kedua raksasa teknologi tersebut.

Baca: Tokopedia Raih Pendanaan 1,1 Miliar Dollar AS dari Alibaba dan SoftBank

Seorang sumber menyatakan, dengan pendanaan itu, maka nilai Tokopedia saat ini mencapai 7 miliar dolar AS. Pendanaan ini diketahui setelah beberapa pekan sebelumnya SoftBank mengucurkan pendanaan sebesar 2 miliar dollar AS kepada Coupang, perusahaan e-commerce Korea Selatan.

Tokopedia menyatakan telah merambah 93 persen wilayah Indonesia. Meski tidak menyajikan data pasti, namun Tokopedia menyatakan penjualannya telah naik empat kali lipat.

Tokopedia pun berencana menggunakan pendanaan ini untuk mengembangkan teknologinya guna memungkinkan lebih banyak UKM dan penjual independen untuk masuk ke platform-nya. Di sisi konsumen, Tokopedia juga tengah mengembangkan layanan dan produk keuangan.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan pihaknya tak memiliki rencana untuk berekspansi ke luar Indonesia.

"Kami tidak memiliki rencana untuk berekspansi ke luar Indonesia saat ini. Kami akan menaikkan pangsa pasar kami di Indonesia hingga dua kali lipat untuk menjangkau seluruh wilayah di Indonesia kami tercinta," sebut William melalui surel.

Hingga saat ini, pendanaan terbesar yang berhasil diraih oleh Tokpedia yakni series F dan G yang masing-masing menggelontorkan 1,1 miliar dollar AS kepada e-commerce yang identik dengan warna hijaunya ini. Melansir dari Cruchbase, Tokpedia telah mengumpulkan total pendanaan 2,4 miliar dollar AS.

3. Bukalapak

Sepertinya, Bukalapak adalah start up unicorn yang tidak terlalu gencar mencari pendanaan di tahun 2018. Dikutip dari situs Cruchbase, Bukalapak terakhir kali mendapat putaran pendanaan Series C pada 17 November 2018 dengan nilai yang tidak disebutkan.

Putaran pendanaan yang dilakukan tahun lalu tersebut pun tidak dijelaskan siapa investornya. Yang pasti, dalam Cruchbase, hingga saat ini Bukalapak baru lima kali mendapat putaran pendanaan. Salah satunya dari EMTEK Group tahun 2015 silam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com