Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham AS Anjlok, Menkeu Mnuchin Panggil Bos-bos Bank Besar

Kompas.com - 26/12/2018, 08:06 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pekan lalu, pasar saham AS Wall Street mengalami hari-hari terburuknya dalam satu dekade belakangan lantaran peningkatan suku bunga oleh bank sentral setempat, The Fed dan eskalasi ketegangan perang dagang antara China dengan Amerika Serikat.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pun memanggil para direktur bank besar di Amerika Serikat sebagai upaya untuk menenangkan investor. Dikutip dari BBC, langkah tersebut merupakan langkah luar biasa paska-anjloknya perdagangan saham di Wall Street.

Setelah pertemuan tersebut, Mnuchin mengatakan, pihak bank telah mengonfirmasi bahwa mereka memiliki likuiditas yang cukup.

"(Pimpinan bank) mengonfirnasi bahwa mereka memiliki likuditas yang cukup untuk melakukan kredit ke konsumen, bisnis, dan berbagai operasi pasar lainnya," sebut keterangan tertulis Kementerian Keuangan yang diunggah Mnuchin melalui akun twitternya," Senin (24/12/2018).

Mnuchin pun menyatakan melalui keterangan tertulis tersebut bahwa perbankan tidak mengalami masalah terkait isu izin ataupun margin, dan pasar berfungsi dengan baik.

Selain itu, Mnuchin juga membantah tuduhan yang menyatakan Presiden Trump akan memecat Gubernur bank sentral setempat Jeremy Powell setelah The Fed memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga pekan lalu.

Mnuchin pun menyatakan, dia telah bertemu langsung dengan Presiden Trump. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Trump secara tegas mengatakan tidak pernah menyarankan untuk memecat Powell, bahkan Trump juga merasa tidak memiliki hak untuk melakukan hal tersebut.

Sebagai catatan, tiga indeks pasar saham AS, Dow Jones, Nasdaq dan S&P 500 mengalami koreksi besar-besaran pekan lalu, dengan Nasdaq anjlok hingga 20 persen dari titik tertingginya.

Investor AS khawatir tentang berbagai faktor termasuk melambatnya pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dan internasional.

Selain itu, penutupan atau shutdown sebagian saat ini terjadi pada pemerintahan AS yang dimulai pada tengah malam pada hari Jumat (21/12/2018) setelah oposisi Demokrat menolak permintaan Presiden Donald Trump sebesar 5 miliar dollar AS untuk pembangunan tembok perbatasan Meksiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com