Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Phapros Tbk Resmi Melantai di BEI

Kompas.com - 26/12/2018, 10:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Phapros Tbk, perusahaan farmasi dan alat kesehatan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan publik tercatat. PT Phapros merupakan perusahaan ke 57 yang melantai di bursa sepanjang 2018.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami atau yang dikenal sebagai Emmy mengatakan, sebelum Phapros tercatat di BEI, mekanisme jual beli saham dilakukan melalui pasar konvensional. Hal ini menyebabkan harga saham mereka tak memiliki standar yang jelas.

"Kami mau memaksimalkan potensi kami sebagai perusahaan terbuka. Selama ini, sesuai prosedur penanaman modal, semua kewajiban sudah dilaksanakan tapi belum mendapat maksimal atas status Phapros sebagai perusahaan terbuka," ujar Emmy di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Saham yang dicatatkan perseroan sebesar 840 juta saham dengan harga perdana Rp 1.198 per saham. Perusahaan yang dicatat dengan kode PEHA itu memiliki 1.007 pemegang saham yang mayoritas dimiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Emmy mengatakan, sejak berdiri, perusahaan tersebut sudah memiliki banyak pemegang saham.

"Manajemen perseroan memutuskan melantai di bursa pada akhir tahun ini seiring kinerja perusahaan yang sedang tumbuh," kata Emmy.

Berdasarkan laporan keuangan audit per September 2018, kinerja perseroan mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan mrningkatnya pendapatan 8,8 persen sebesar Rp 697 miliar. Sedangkan laba bersih yang diperoleh tumbuh 33,1 persen dibandonmmingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan, aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari langkah strategis untuk mengetahui nilai wajar sajam perusahaan yang dapat dilihat secara real time. Selain itu, pencatatan saham di BEI diharapkan akan mendongkrak citra perusahaan ke depan.

"Hal ini juga menjadi peluang agar ke depannya Phapros dapat membuka akses kepada sumber pendanaan pasar modal yang lebih menguntungkan," kata Didik.

Phapros sebelumnya telah mengembangkan bisnis anorganiknya dengan mengakuisisi perusahaan farmasi di Bandung, PT Lucas Djaja dan perusahaan entitas anao. Dengan akuisisi tersebut, kapasitas produksi Phapros meningkat signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com