Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi dari China Bikin Perkebunan Durian di Malaysia Makin Subur

Kompas.com - 26/12/2018, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Semakin banyak warga China yang berlomba-lomba untuk berinvestasi di perkebunan durian di Malaysia. Ini sejalan dengan meningkatnya permintaan durian musang king di China.

Dikutip dari Today Online, Rabu (26/12/2018), dalam lima hingga enam tahun terakhir, kalangan bisnis China telah mengutarakan minat mereka untuk membeli saham perkebunan-perkebunan durian Malaysia. Tidak hanya itu, investor dari Hong Kong dan Singapura pun menunjukkan minat yang sama.

Karena orang asing tidak boleh membeli lahan di Malaysia, maka investor memilih untuk bermitra dengan pebisnis lokal untuk membuka perkebunan dan membangun pusat pemrosesan durian beku.

Baca juga: Banjir Permintaan dari China, Durian Jadi Andalan Ekspor Malaysia

Malaysia membekukan durian dan mengekspornya ke China sejak tahun 2011 lalu. Akan tetapi, sejak tahun 2013, para pebisnis China juga mulai menanam modal di perkebunan durian lokal, sehingga mereka bisa mengendalikan ekspor durian sendiri.

Pebisnis asal China, Li Ming telah berinvestasi di perkebunan durian Malaysia sejak enam tahun lalu. Prediksi durian musang king bakal popular di China membuatnya terbang ke Malaysia untuk mencari mitra dan membeli perkebunan.

“Enam tahun lalu, investasi di perkebunan durian tak setinggi saat ini. Saya membeli lebih dari 600.000 ringgit dan memulai bisnis perkebunan durian di Malaysia untuk diekspor ke China karena durian Malaysia rasanya lebih enak ketimbang durian Thailand, dan pasar China tergila-gila dengan durian,” sebut Li.

Baca juga: Panen di Sanggau, Durian Lokal Indonesia Siap Bersaing di Dunia

Sementara itu, pebisnis Hong Kong Adrian Choy bermitra dengan pebisnis lokal dan menginvestasikan 3 juta ringgit untuk perkebunan durian seluas 80 hektar. Choy pun merupakan pendiri perusahaan pengekspor durian, Durian BB, yang saat ini melakukan bisnis di Malaysia, Hong Kong, Singapura, Makau, dan China.

Menurut dia, bisnis duriannya harus memastikan pasokan yang stabil untuk pasar Hong Kong. Tak hanya itu, ia juga harus memenuhi permintaan di pasar Makau, Kanada, Singapura, dan China.

Choy menuturkan, dari jumlah populasi China yang mencapai 1,3 miliar orang, kemungkinan hanya 5 persen yang pernah mendengar soal buah durian dan hanya 1 persen yang pernah mencicipi buah eksotis tersebut.

“Masyarakat Hong Kong mungkin lebih familier dengan durian karena banyak di antara mereka yang pernah berlibur ke Malaysia,” ungkap Choy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com